Tips Grandprix Doktor Termuda Menempuh Pendidikan dalam Waktu Cepat

Jum'at, 22 September 2017 - 18:44 WIB
Tips Grandprix Doktor Termuda Menempuh Pendidikan dalam Waktu Cepat
Tips Grandprix Doktor Termuda Menempuh Pendidikan dalam Waktu Cepat
A A A
BANDUNG - Grandprix Thomryes Marth Kadja (24) berbagi kiat membagi waktu antara kuliah dan menikmati masa muda. Grandprix mengemukakan, saat berada di kampus mengikuti mata kuliah, dia konsentrasi penuh.

Saat di kampus, seluruh waktunya dicurahkan untuk menyerap semua ilmu. Sedangkan saat berada di rumah, dia menikmati waktu santai dengan bermain, nonton TV, dan lain-lain. "Tipsnya, work hard play hard. Jadi saat di kampus, saya fokus, konsentrasi penuh. Sedangkan saat di rumah, semua yang ada di kampus saya tinggalkan. Kita harus bisa membagi waktu secara berimbang, antara belajar dan bermain, berhubungan sosial," tutur dia, Jumat (22/9/2017).

Menurut dia, tantangan terbesar untuk menyelesaikan kuliah dalam waktu cepat adalah dari diri sendiri. Karena, dia sadar, dalam usia yang masih muda, banyak keinginan untuk main dibanding serius menyelesaikan kuliah.

"Namun semua itu bisa saya atasi dengan memotivasi diri sendiri. Saya tidak mau mengecewakan orang tua yang telah susah payah membiayai. Itu salah satu motivasi terbesar saya, orang tua, sehingga tidak lalai dan menyia-nyiakan waktu," ujar Grandprix.

Grandprix Thomryes Marth Kadja (24), mahasiswa S3 Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menjadi doktor termuda di Indonesia. Gelar tersebut diraih Grandprix setelah lulus secara gemilang dengan predikat cumlaude dalam sidang terbuka program doktor Sekolah Pascasarjana ITB di Gedung Annex CCAR Lantai III, ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).

Dalam sidang terbuka yang diketuai oleh Prof Aria Bijaksana tersebut, Grandprix kembali mempertahankan disertasi berjudul 'Zeolit ZSM-5 Hierarkis Bebas Mesoporogen: Sintesis, Mekanisme, dan Peningkatan Tingkat Hierarki'.

Grandprix memaparkan hasil penelitiannya tentang Zeolit ZSM-5 di hadapan para mahasiswa doktoral ITB, dosen, dekan, dan tim penguji.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7202 seconds (0.1#10.140)