Alhamdulillah, Kami Dapat Daging Kurban dari Perindo
A
A
A
MAKASSAR - Jemari keriput nenek tua itu menggenggam erat kantong plastik berwarna hitam berisi daging kurban. Bola matanya berbinar, sudut bibirnya tertarik ke atas menyunggingkan senyum tertahan.
Hanya beberapa meter dari nenek tua yang melangkah pelan itu, beberapa bocah terlihat tertawa senang sambil menyaksikan pria dewasa yang memotong-motong daging sapi kurban.
Suasana itu sekilas sama dengan proses penyembelihan hewan kurban di tempat lain. Ada yang menyembelih, menguliti, memotong-motong, membagi, dan membawa pulang daging.
"Alhamdulillah ini hewan kurban pertama yang disumbangkan oleh partai politik. Sebelumnya memang ada mi sumbangan kurban, tapi biasanya dari pejabat," ucap salah seorang warga Kabupaten Barru yang mengaku bernama Sarif.
Tahun ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulsel menyembelih dan membagikan 25 ekor hewan kurban pada masyarakat Sulsel.
Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan menyebutkan, Perindo Sulsel menyumbangkan 5 ekor sapi dan 20 ekor kambing untuk masyarakat, khususnya panti asuhan dan pesantren di Sulsel.
"Sapi ada 5 ekor, kambing 20 ekor. Kita bagi ke semua daerah, tapi rata-rata kita serahkan dalam bentuk hewan hidup, artinya kita tidak menyembelih dan membagikan," bebernya.
Salah satu alasan pihak Perindo tidak menyembelih dan membagikan sendiri daging kurbannya karena dengan diberikan langsung pada pesantren atau panti asuhan, diyakini pembagiannya akan lebih tepat sasaran.
"Hampir semua atas nama DPW. Sapi di beberapa tempat, di Jeneponto dan Barru. Respons masyarakat sangat bagus, bahkan ada panti yang mengaku belum pernah diberi kurban oleh partai politik," tegasnya.
Sanusi berharap dengan adanya pembagian hewan kurban tersebut, masyarakat atau kaum duafa juga dapat merasakan nikmatnya bersantap dengan daging.
Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata kepedulian Perindo pada masyarakat. Apalagi Perindo hadir untuk menyejahterakan mereka dan membangun bangsa.
Hal lain yang tidak kalah penting menurutnya adalah dengan merayakan Idul Adha, umat Islam diharap mampu meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail.
Hanya beberapa meter dari nenek tua yang melangkah pelan itu, beberapa bocah terlihat tertawa senang sambil menyaksikan pria dewasa yang memotong-motong daging sapi kurban.
Suasana itu sekilas sama dengan proses penyembelihan hewan kurban di tempat lain. Ada yang menyembelih, menguliti, memotong-motong, membagi, dan membawa pulang daging.
"Alhamdulillah ini hewan kurban pertama yang disumbangkan oleh partai politik. Sebelumnya memang ada mi sumbangan kurban, tapi biasanya dari pejabat," ucap salah seorang warga Kabupaten Barru yang mengaku bernama Sarif.
Tahun ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulsel menyembelih dan membagikan 25 ekor hewan kurban pada masyarakat Sulsel.
Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan menyebutkan, Perindo Sulsel menyumbangkan 5 ekor sapi dan 20 ekor kambing untuk masyarakat, khususnya panti asuhan dan pesantren di Sulsel.
"Sapi ada 5 ekor, kambing 20 ekor. Kita bagi ke semua daerah, tapi rata-rata kita serahkan dalam bentuk hewan hidup, artinya kita tidak menyembelih dan membagikan," bebernya.
Salah satu alasan pihak Perindo tidak menyembelih dan membagikan sendiri daging kurbannya karena dengan diberikan langsung pada pesantren atau panti asuhan, diyakini pembagiannya akan lebih tepat sasaran.
"Hampir semua atas nama DPW. Sapi di beberapa tempat, di Jeneponto dan Barru. Respons masyarakat sangat bagus, bahkan ada panti yang mengaku belum pernah diberi kurban oleh partai politik," tegasnya.
Sanusi berharap dengan adanya pembagian hewan kurban tersebut, masyarakat atau kaum duafa juga dapat merasakan nikmatnya bersantap dengan daging.
Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata kepedulian Perindo pada masyarakat. Apalagi Perindo hadir untuk menyejahterakan mereka dan membangun bangsa.
Hal lain yang tidak kalah penting menurutnya adalah dengan merayakan Idul Adha, umat Islam diharap mampu meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail.
(rhs)