Bos Roti Bakery Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 3 RSUD Muara Bungo
A
A
A
MUARA BUNGO - Bos Roti Bakery Marsudi (41), nekat mengakhiri hidup dengan lompat dari lantai 3 RSUD H Hanafie, Muara Bungo, Kamis (31/8/2017). Marsudi lompat dari jendela Ruang VIP Kamar No 01 dan tewas seketika dengan sangat mengenaskan, telinga dan mulutnya mengeluarkan darah segar.
Sebelum kejadian, Marsudi warga Lorong Sepakat 2, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pasar Muara Bungo Jambi, menderita penyakit tipus dan hepatitis. Dia sudah lima hari dirawat di ruang Super VIP, lantai 3 Kamar No 1, RSUD Muara Bungo.
Direktur RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Mardiah didampingi Bhabinkamtibmas Pasir Putih, Bripka Mukhrom mengatakan, sebelum kejadian tidak ada hal yang mencurigakan dari gerak-gerik korban. Korban pun sudah mengetahui penyakit yang dideritanya tersebut dan bisa disembuhkan.
“Korban Marsudi meloncat dari lantai 3 dengan infus masih terpasang di tangannya. Korban sempat ditangani oleh Tim Emergency Unit Gawat Darurat dan ditangani sesuai prosedur, namun nyawa korban tidak bisa tertolong lagi karena sudah banyak mengeluarkan darah,” jelas dr Mardiah.
Dr Mardiah menambahkan, sebelum lompat melalui pintu kaca di lantai tiga kamar No 01, korban menyuruh istrinya mengambil air minum dan menyuruh anaknya mengaji di dalam kamar tersebut. Setelah istrinya kembali ke kamar niat mau memberikan air minum, korban sudah tidak ada di tempat tidurnya. “Korban bunuh diri dengan melompat dari jendela kamar,” katanya.
Sementara itu, keponakan korban, Catur menuturkan hal serupa. Korban sebelumnya memang tidak ada masalah dan pernah dirawat di rumah sakit tersebut. "Sudah lima hari dirawat dan dokter bilang sakit hepatitis," katanya.
Sebelum kejadian, Marsudi warga Lorong Sepakat 2, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pasar Muara Bungo Jambi, menderita penyakit tipus dan hepatitis. Dia sudah lima hari dirawat di ruang Super VIP, lantai 3 Kamar No 1, RSUD Muara Bungo.
Direktur RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Mardiah didampingi Bhabinkamtibmas Pasir Putih, Bripka Mukhrom mengatakan, sebelum kejadian tidak ada hal yang mencurigakan dari gerak-gerik korban. Korban pun sudah mengetahui penyakit yang dideritanya tersebut dan bisa disembuhkan.
“Korban Marsudi meloncat dari lantai 3 dengan infus masih terpasang di tangannya. Korban sempat ditangani oleh Tim Emergency Unit Gawat Darurat dan ditangani sesuai prosedur, namun nyawa korban tidak bisa tertolong lagi karena sudah banyak mengeluarkan darah,” jelas dr Mardiah.
Dr Mardiah menambahkan, sebelum lompat melalui pintu kaca di lantai tiga kamar No 01, korban menyuruh istrinya mengambil air minum dan menyuruh anaknya mengaji di dalam kamar tersebut. Setelah istrinya kembali ke kamar niat mau memberikan air minum, korban sudah tidak ada di tempat tidurnya. “Korban bunuh diri dengan melompat dari jendela kamar,” katanya.
Sementara itu, keponakan korban, Catur menuturkan hal serupa. Korban sebelumnya memang tidak ada masalah dan pernah dirawat di rumah sakit tersebut. "Sudah lima hari dirawat dan dokter bilang sakit hepatitis," katanya.
(wib)