Said Aqil: NU Pilih Netral dalam Pilgub Jatim

Minggu, 27 Agustus 2017 - 14:04 WIB
Said Aqil: NU Pilih...
Said Aqil: NU Pilih Netral dalam Pilgub Jatim
A A A
SURABAYA - Nahdlatul Ulama (NU) memilih bersikap netral pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018 mendatang. Dengan demikian dua kader NU yang bertarung dalam Pilgub Jatim, yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa, dipastikan tidak akan mendapat dukungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sikap ini ditegaskan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj. Said Aqil menginstruksikan Gerakan Pemuda Anshor serta Banser untuk menjaga di tingkat basis guna mengantisipasi perpecahan.

“Siapapun yang menang kita dukung. Jadi kita netral dan tak mengarahkan ke siapa pun,” ujar Said ketika ditemui di sela-sela diskusi Demokrasi yang Pancasilais di Museum House of Sampoerna Surabaya, Sabtu (26/8/2017) malam.

Said Aqil mengatakan terus mendiskusikan kondisi di Jatim untuk mengantisipasi gesekan. Makanya dalam posisi saat ini baik Anshor maupun Banser harus bisa netral. Dengan sikap yang netral itu mereka bisa menjaga kondisi keamanan serta gesekan di tingkat basis. “Yang tidak berpolitik itu harus netral. Jangan sampai memperkeruh,” ungkapnya.

Kedewasaan politik, lanjut Said Aqil, akan membantu meredam gejolak di Jatim. Karena itu, bagi calon yang kalah harus bisa menerimanya. Demikian juga dengan pemenang Pilgub Jatim, harus bisa menghormati lawan politiknya yang kalah.

Dalam Pilgub yang digelar nanti diprediksi ada dua kader terbaik NU yang akan bertarung. Mereka adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Keduanya memiliki basis dukungan yang merata di simpul-simpul daerah di Jatim.

Menurut Said Aqil, munculnya dukungan dari para kiai, baik dukungan untuk Khofifah maupun Gus Ipul menunjukkan kalau kader NU cukup diperhitungkan di perhelatan politik di Jatim. "Artinya, siapapun yang menang, ya tetap NU," ucapnya.

Dengan sikap netral, Said Aqil tetap berharap semua warga NU memberikan suaranya. Mereka bisa memilih calon gubernur yang ada nantinya. Dengan begitu, mereka bisa menentukan pilihan pada pemimpinnya ke depan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0758 seconds (0.1#10.140)