Emil Targetkan 4.000 Pelamar Kerja Tertampung di Job Fair Bandung
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali memberikan peluang kepada warga untuk bisa mendapatkan pekerjaan tahun ini. Program Job Fair yang berlangsung selama dua hari, 22-23 Agustus 2017 di Mal Piset, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, ditargetkan dapat menampung 4.000 pelamar.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpesan kepada para pencari kerja bisa beradaptasi dengan kebutuhan saat ini. Salah satunya, dengan penambahan soft skill yang meliputi sikap dan bahasa. “Kalau hanya modal hard skill itu enggak cukup. Harus punya soft skill yang baik, yang disukai dan diminati,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai membuka Job Fair di Mal Pisset, Selasa (22/8/2017).
Menurut Emil, pemerintah sudah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi dengan membuka lowongan pekerjaan, tiga kali dalam setahun. Selain itu, Pemkot Bandung juga sedang menjajaki kerja sama untuk mengirim para pemuda ke negara-negara berkembang untuk mengikuti program pemagangan.
“Peluang berusaha di Bandung sangat besar asal punya niat. Modal bisa diberikan melalui kredit, izin juga tidak dipersulit. Dengan peningkatan kewirausahaan, pengangguran bisa berkurang," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkot Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan, program Job Fair terselenggara tiga kali dalam setahun. Saat digelar pertama kali pada Mei lalu, acara ini berhasil menyerap sekitar 2.500 tenaga kerja. Sementara kali ini, targetnya berkurang seiring dengan jumlah perusahaan yang turut serta dalam acara tersebut. “Pertama itu ada 50 perusahaan. Sekarang hanya 39 perusahaan dengan jumlah lowongan mencapai 4.000. Mungkin yang terserap setengahnya,” katanya.
Selain menggelar Job Fair, Disnaker juga rutin menggelar pelatihan seperti desain grafis, reparasi telepon seluler (ponsel) pintar, pembuatan boneka, hingga menjahit untuk mengurangi angka pengangguran.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpesan kepada para pencari kerja bisa beradaptasi dengan kebutuhan saat ini. Salah satunya, dengan penambahan soft skill yang meliputi sikap dan bahasa. “Kalau hanya modal hard skill itu enggak cukup. Harus punya soft skill yang baik, yang disukai dan diminati,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai membuka Job Fair di Mal Pisset, Selasa (22/8/2017).
Menurut Emil, pemerintah sudah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi dengan membuka lowongan pekerjaan, tiga kali dalam setahun. Selain itu, Pemkot Bandung juga sedang menjajaki kerja sama untuk mengirim para pemuda ke negara-negara berkembang untuk mengikuti program pemagangan.
“Peluang berusaha di Bandung sangat besar asal punya niat. Modal bisa diberikan melalui kredit, izin juga tidak dipersulit. Dengan peningkatan kewirausahaan, pengangguran bisa berkurang," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkot Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan, program Job Fair terselenggara tiga kali dalam setahun. Saat digelar pertama kali pada Mei lalu, acara ini berhasil menyerap sekitar 2.500 tenaga kerja. Sementara kali ini, targetnya berkurang seiring dengan jumlah perusahaan yang turut serta dalam acara tersebut. “Pertama itu ada 50 perusahaan. Sekarang hanya 39 perusahaan dengan jumlah lowongan mencapai 4.000. Mungkin yang terserap setengahnya,” katanya.
Selain menggelar Job Fair, Disnaker juga rutin menggelar pelatihan seperti desain grafis, reparasi telepon seluler (ponsel) pintar, pembuatan boneka, hingga menjahit untuk mengurangi angka pengangguran.
(mcm)