Tokoh Wayang Orang Upacara HUT RI di Awang-awang Semarang
A
A
A
SEMARANG - Tokoh-tokoh wayang Pandawa Lima menggelar upacara HUT RI di awang-awang Kota Semarang Jawa Tengah. Upacara dilaksanakan pada ketinggian 97 meter dari permukaan tanah atau berada di puncak kepadatan kota.
Proses pengibaran bendera dilakukan secara khidmat oleh tiga tokoh wayang di antaranya Dewi Kunti, Bima, dan Yudistira. Meski gerakan mereka agak terhambat oleh pakaian tradisional Jawa yang dikenakan, namun mereka bisa melangkah dengan tegap menuju tiang bendera.
Kemudian komandan upacara yang diperankan Gatotkaca berteriak lantang untuk memimpin penghormatan bendera. Pekik suara di puncak bangunan tertinggi di Semarang itu seketika diikuti seluruh peserta untuk memberi gerakan hormat kepada bendera. Dengan diiringi Lagu Indonesia Raya,Sang Saka Merah Putih dikerek hingga pucuk tiang bendera.
Petugas dan peserta upacara yang berdiri tegak, seolah menjadi tonggak hidup di puncak gedung. Sementara seluas pandangan mata, terlihat hamparan keramaian kota baik lalu lalang kendaraan hingga bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Telihat pula gugusan Gunung Ungaran yang terlihat gagah menjulang ke angkasa.
Upacara yang di puncak bangunan hotel di tengah Kota Semarang itu selain memeringati Hari Kemerdekaan RI, juga sekaligus untuk melestarikan budaya tradisional. Tokoh-tokoh pewayangan itu diperankan oleh semua karyawan hotel mulai jajaran pimpinan hingga front office (FO).
"Ini sengaja kami lakukan upacara dengan mengusung tema Pandawa yang semangat perjuangannya bisa merebut Kerajaan Hastina. Meski jumlahnya hanya lima orang tapi semangatnya perlu kita contoh, untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme," ujar pimpinan hotel, Benk Mintosih, usai upacara bendera, Kamis (17/8/2017).
Petugas upacara harus berlatih keras selama beberapa hari karena sebagian prosesi juga dilakukan di atas kolam air. Saat pengibaran bendera, komandan upacara harus menaiki rakit menuju tengah lapangan sebelum memimpin penghormatan. Demi kelancaran upacara, mereka harus datang sejak dini hari untuk make up dan gladi bersih.
"Sejak pukul 03.30 WIB sudah datang ke sini (hotel) untuk make up dan memakai kostum. Persiapannya memang cukup lama baik untuk latihan mau pun memilih kostum yang pas. Kali ini saya berperan sebagai Dewi Kunti, sosok yang halus, baik dan ibu dari kstaria. Itu yang ingin saya contoh," ujar Angelina Yaning sembari memamerkan senyum manisnya.
Proses pengibaran bendera dilakukan secara khidmat oleh tiga tokoh wayang di antaranya Dewi Kunti, Bima, dan Yudistira. Meski gerakan mereka agak terhambat oleh pakaian tradisional Jawa yang dikenakan, namun mereka bisa melangkah dengan tegap menuju tiang bendera.
Kemudian komandan upacara yang diperankan Gatotkaca berteriak lantang untuk memimpin penghormatan bendera. Pekik suara di puncak bangunan tertinggi di Semarang itu seketika diikuti seluruh peserta untuk memberi gerakan hormat kepada bendera. Dengan diiringi Lagu Indonesia Raya,Sang Saka Merah Putih dikerek hingga pucuk tiang bendera.
Petugas dan peserta upacara yang berdiri tegak, seolah menjadi tonggak hidup di puncak gedung. Sementara seluas pandangan mata, terlihat hamparan keramaian kota baik lalu lalang kendaraan hingga bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Telihat pula gugusan Gunung Ungaran yang terlihat gagah menjulang ke angkasa.
Upacara yang di puncak bangunan hotel di tengah Kota Semarang itu selain memeringati Hari Kemerdekaan RI, juga sekaligus untuk melestarikan budaya tradisional. Tokoh-tokoh pewayangan itu diperankan oleh semua karyawan hotel mulai jajaran pimpinan hingga front office (FO).
"Ini sengaja kami lakukan upacara dengan mengusung tema Pandawa yang semangat perjuangannya bisa merebut Kerajaan Hastina. Meski jumlahnya hanya lima orang tapi semangatnya perlu kita contoh, untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme," ujar pimpinan hotel, Benk Mintosih, usai upacara bendera, Kamis (17/8/2017).
Petugas upacara harus berlatih keras selama beberapa hari karena sebagian prosesi juga dilakukan di atas kolam air. Saat pengibaran bendera, komandan upacara harus menaiki rakit menuju tengah lapangan sebelum memimpin penghormatan. Demi kelancaran upacara, mereka harus datang sejak dini hari untuk make up dan gladi bersih.
"Sejak pukul 03.30 WIB sudah datang ke sini (hotel) untuk make up dan memakai kostum. Persiapannya memang cukup lama baik untuk latihan mau pun memilih kostum yang pas. Kali ini saya berperan sebagai Dewi Kunti, sosok yang halus, baik dan ibu dari kstaria. Itu yang ingin saya contoh," ujar Angelina Yaning sembari memamerkan senyum manisnya.
(nag)