BMKG: Gerhana Bulan Parsial Aman Disaksikan dengan Mata Telanjang
A
A
A
SEMARANG - Fenomena alam langka, yakni gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian, akan terjadi di langit Indonesia pada Senin malam (7/8/2017) hingga Selasa dini hari, 8 Agustus 2017. Masyarakat dapat menyaksikannya dengan mata telanjang.
Fase gerhana bulan mulai ke gerhana berakhir adalah 5 jam 4,9 menit. Adapun fase gerhana sebagian mulai hingga gerhana sebagian berakhir berlangsung selama 1 jam 56,6 menit.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan cuaca cerah saat munculnya gerhana bulan parsial. Masyarakat bisa menyaksikannya dengan mata telanjang, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).
“Saat terjadinya gerhana bulan sebagian nanti malam, cuaca dipastikan cerah. Masyarakat Jawa Tengah bisa menyaksikannya,” kata Kepala BMKG Kelas 1 Semarang, Tuban Wiyoso kepada KORAN SINDO, Senin (7/8/2017).
Dia memaparkan, untuk waktu Wilayah Indonesia Barat, gerhana mulai pukul 22.48, gerhana sebagian mulai muncul pukul 00.22, puncak gerhana pukul 01.20, hingga gerhana sebagian berakhir pukul 02.18.
“Peristiwa gerhana bulan parsial ini cukup aman jika dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu seperti binokuler atau teleskop. Dengan catatan, cuaca langit yang cerah saat terjadi gerhana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tak semuanya sampai ke bulan. “Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” paparnya.
Wiyoso menyebutkan, pada tahun 2017 ini, diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu gerhana bulan penumbra (GBP) pada 11 Februari yang diamati dari Indonesia bagian Barat. Kemudian, gerhana matahari cincin (GMC) pada 26 Februari yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan gerhana bulan sebagian (GBS) pada 7-8 Agustus yang dapat diamati di Indonesia. Selain itu, gerhana matahari total (GMT) pada 21 Agustus yang tidak dapat diamati di Indonesia.
Fase gerhana bulan mulai ke gerhana berakhir adalah 5 jam 4,9 menit. Adapun fase gerhana sebagian mulai hingga gerhana sebagian berakhir berlangsung selama 1 jam 56,6 menit.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan cuaca cerah saat munculnya gerhana bulan parsial. Masyarakat bisa menyaksikannya dengan mata telanjang, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).
“Saat terjadinya gerhana bulan sebagian nanti malam, cuaca dipastikan cerah. Masyarakat Jawa Tengah bisa menyaksikannya,” kata Kepala BMKG Kelas 1 Semarang, Tuban Wiyoso kepada KORAN SINDO, Senin (7/8/2017).
Dia memaparkan, untuk waktu Wilayah Indonesia Barat, gerhana mulai pukul 22.48, gerhana sebagian mulai muncul pukul 00.22, puncak gerhana pukul 01.20, hingga gerhana sebagian berakhir pukul 02.18.
“Peristiwa gerhana bulan parsial ini cukup aman jika dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu seperti binokuler atau teleskop. Dengan catatan, cuaca langit yang cerah saat terjadi gerhana,” ujarnya.
Dia menjelaskan, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tak semuanya sampai ke bulan. “Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” paparnya.
Wiyoso menyebutkan, pada tahun 2017 ini, diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu gerhana bulan penumbra (GBP) pada 11 Februari yang diamati dari Indonesia bagian Barat. Kemudian, gerhana matahari cincin (GMC) pada 26 Februari yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan gerhana bulan sebagian (GBS) pada 7-8 Agustus yang dapat diamati di Indonesia. Selain itu, gerhana matahari total (GMT) pada 21 Agustus yang tidak dapat diamati di Indonesia.
(mcm)