Kapolri Apresiasi Situasi Keamanan di Jambi

Minggu, 06 Agustus 2017 - 03:03 WIB
Kapolri Apresiasi Situasi...
Kapolri Apresiasi Situasi Keamanan di Jambi
A A A
JAMBI - Kapolri Jenderal Polisi HM Tito Karnavian dalam kunjungan pertamanya di Provinsi Jambi memberi apresiasi besar terhadap situasi keamanan di daerah tersebut.

Jenderal asal Sumatra Selatan ini mengaku berdasarkan peta wilayah, bahwa Jambi tercatat sebagai daerah yang relatif teraman di Indonesia. Karena itu, dia menegaskan kepada semua unsur dan stakeholder, seperti TNI, Polri dan pemerintahan daerah untuk saling bergandengan tangan membangun sinergitas antarsemua pihak agar tetap terjaga kamtibmas di Jambi.

“Jambi tercatat sebagai situasi provinsi relatif teraman di Indonesia, sehingga saya baru bisa sekarang datang ke Jambi. Kita harus terus tingkatkan keamanan dan kenyamanan ini. Jangan ada saling konflik,” ujarnya di Mapolda Jambi Sabtu (5/8/2017).

Disebutkannya, keamanan merupakan kunci utama di samping sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) bagi pihak investor untuk masuk ke daerah itu.

“Bukan karena adanya potensi lain seperti sumber daya alamnya. Kita tahu betapa mahalnya rasa aman, jika terjadi kekacauan tidak ada investor yang berani masuk di Jambi dan tidak ada turis yang berani ke sini,” papar Kapolri.

Tito mencontohkan beberapa kasus di daerah lain, seperti Papua, Sulawesi Tenggara, dengan kondisi keamanan tidak terjaga membuat aktifitas pemerintahan dan masyarakat menjadi terganggu.

Untuk itu, dia menegaskan, bahwa keamanan di Jambi yang sudah begitu relatif aman jangan dianggap remeh. Sesuatu yang baik harus dijaga bersama-sama.

“Masyarakat Jambi harus bersyukur, situasi yang sudah kondusif ini menjadi modal terpenting supaya pembangunan bisa berjalan, masyarakat bisa bekerja, pemerintah bisa melaksanakan program-programnya dan investor bisa masuk,” jelas jenderal bintang empat ini.

Kapolri tidak menginginkan kejadian serupa di Polsek Tabir terulang kembali. “Pengalaman kemarin, di Polsek Tabir begitu ada konflik masyarakat ketakutan, pemerintah daerah juga sulit untuk bekerja. Apabila tidak aman, turis tidak berani masuk ke daerah itu. Apalagi investor. Ini menjadi pelajaran yang pahit bagi kita dan yang lainnya. Mari kita pertahankan keamanannya,” tandas Tito.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7557 seconds (0.1#10.140)