Kasek Diberhentikan, KBM Siswa SMAN 27 Jalur Aspirasi Tak Terganggu
A
A
A
BANDUNG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa jalur aspirasi di SMA Negeri 27 Bandung, Jawa Barat, tidak terganggu pascakasus dugaan pungutan liar (pungli). Sebanyak 79 siswa jalur aspirasi belajar seperti biasanya.
“KBM semua siswa, termasuk 79 siswa jalur aspirasi berjalan normal. Bagi kami yang terpenting adalah anak-anak tetap bisa sekolah,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 27 Bandung Sarip Rustandi di Bandung, Jumat (4/8/2017).
Dia mengakui, usai munculnya pemberitaan dugaan pungli, kepala sekolah (kasek) SMAN 27, NK, langsung mendapat rotasi jabatan. Saat ini, kasek SMAN 27 dijabat Hadili sedangkan NK jadi pengawas sekolah.
Diberitakan sebelumnya, NK mendapat sanksi pemberhentian lantaran menyimpan uang sumbangan orang tua siswa di dalam brankas pribadi, bukan karena melakukan pungli.
Ketika disinggung rencana pengembalian uang milik siswa jalur aspirasi, Sarip mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Hasil rapat antara muspika dan komite sekolah, diinformasikan agar para orang tua menyerahkan nomor rekening kepada komite sekolah.
“Mereka diminta mengumpulkan nomor rekening untuk diserahkan kepada provinsi. Tapi saya tidak tahu maksudnya buat apa. Komite sekolah yang rapat,” kata dia.
“KBM semua siswa, termasuk 79 siswa jalur aspirasi berjalan normal. Bagi kami yang terpenting adalah anak-anak tetap bisa sekolah,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 27 Bandung Sarip Rustandi di Bandung, Jumat (4/8/2017).
Dia mengakui, usai munculnya pemberitaan dugaan pungli, kepala sekolah (kasek) SMAN 27, NK, langsung mendapat rotasi jabatan. Saat ini, kasek SMAN 27 dijabat Hadili sedangkan NK jadi pengawas sekolah.
Diberitakan sebelumnya, NK mendapat sanksi pemberhentian lantaran menyimpan uang sumbangan orang tua siswa di dalam brankas pribadi, bukan karena melakukan pungli.
Ketika disinggung rencana pengembalian uang milik siswa jalur aspirasi, Sarip mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Hasil rapat antara muspika dan komite sekolah, diinformasikan agar para orang tua menyerahkan nomor rekening kepada komite sekolah.
“Mereka diminta mengumpulkan nomor rekening untuk diserahkan kepada provinsi. Tapi saya tidak tahu maksudnya buat apa. Komite sekolah yang rapat,” kata dia.
(mcm)