1 Jamaah Calhaj Asal Sleman Meninggal Dunia, Dua Orang Sakit
A
A
A
SLEMAN - Tiga calon jamaah haji (calhaj) asal Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal berangkat ke Tanah Suci.
Kasi Penyelenggaran Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (kemenang) Sleman, Silvia Rosseta, mengatakan, total calon jamaah haji Sleman yang berangkat tahun ini sebanyak 1005 orang. Terdiri dari 474 laki-laki dan 531 wanita.
Namun, ada tiga jamaah yang gagal berangkat. Satu orang karena meninggal dunia dan dua orang sakit. Ketiga calon jamaah ini bergabung di Kloter 25 dan 27.
Calon jamaah yang meninggal dunia atas nama Dasingah, Kamis (3/8/2018), kloter 25. Yang sakit atas nama Sri Astuti dan Edison, kloter 27. Sri Astuti patah tulang karena kecelakaan lalu lintas, Edison kondisnya drop.
“Untuk Sri Astuti akan diberangkatkan tahun depan. Edison bisa diberangkatkan kloter terakhir, namun tetap melihat kondisi kesehatannya,” paparnya.
Adapun calon jamaah haji tertua atas nama Djariyah Wongso Rejo bin Wongso Rejo berusia 88, alamat Papringan RT 01 RW 40 Sumberagung Moyudan. Sedangkan termuda atas nama Fitri Nur Khotimah binti Warimin berusia 20 tahun 6 bulan, alamat Pakem tegal Rt 36 Pakembinangun Pakem.
Pemkab Sleman meminta calhaj asal Sleman mewaspadai cuaca di Arab Saudi. Sebab, musim haji tahun ini ini cukup panas. Suhu rata-rata mencapai 41-49 derajat celcius.
“Karena itu, calon jamaah haji harus senantisa menjaga kondisi fisik dan menjaga asupan air selama menjalankan rangkaian ibadah, guna mencegah dehidrasi,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo yang dibacakan Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat melepas calon jamaah haji di masjid Agung Sleman, Jumat (4/8/2018).
Untuk diketahui, calon jamaah haji Sleman diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 25, 27 dan 30. Kloter 25 diberangkatkan Kamis (3/8/2017) malam, kloter 27 diberangkatkan Jumat (4/8/2018) dan kloter 30 diberangkatkan Minggu (6/8/2017).
Kasi Penyelenggaran Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (kemenang) Sleman, Silvia Rosseta, mengatakan, total calon jamaah haji Sleman yang berangkat tahun ini sebanyak 1005 orang. Terdiri dari 474 laki-laki dan 531 wanita.
Namun, ada tiga jamaah yang gagal berangkat. Satu orang karena meninggal dunia dan dua orang sakit. Ketiga calon jamaah ini bergabung di Kloter 25 dan 27.
Calon jamaah yang meninggal dunia atas nama Dasingah, Kamis (3/8/2018), kloter 25. Yang sakit atas nama Sri Astuti dan Edison, kloter 27. Sri Astuti patah tulang karena kecelakaan lalu lintas, Edison kondisnya drop.
“Untuk Sri Astuti akan diberangkatkan tahun depan. Edison bisa diberangkatkan kloter terakhir, namun tetap melihat kondisi kesehatannya,” paparnya.
Adapun calon jamaah haji tertua atas nama Djariyah Wongso Rejo bin Wongso Rejo berusia 88, alamat Papringan RT 01 RW 40 Sumberagung Moyudan. Sedangkan termuda atas nama Fitri Nur Khotimah binti Warimin berusia 20 tahun 6 bulan, alamat Pakem tegal Rt 36 Pakembinangun Pakem.
Pemkab Sleman meminta calhaj asal Sleman mewaspadai cuaca di Arab Saudi. Sebab, musim haji tahun ini ini cukup panas. Suhu rata-rata mencapai 41-49 derajat celcius.
“Karena itu, calon jamaah haji harus senantisa menjaga kondisi fisik dan menjaga asupan air selama menjalankan rangkaian ibadah, guna mencegah dehidrasi,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo yang dibacakan Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat melepas calon jamaah haji di masjid Agung Sleman, Jumat (4/8/2018).
Untuk diketahui, calon jamaah haji Sleman diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 25, 27 dan 30. Kloter 25 diberangkatkan Kamis (3/8/2017) malam, kloter 27 diberangkatkan Jumat (4/8/2018) dan kloter 30 diberangkatkan Minggu (6/8/2017).
(rhs)