Jaga dan Rawat NKRI, Jangan Mudah Terprovokasi
A
A
A
KARANGANYAR - Semua elemen hendaknya ikut terlibat dalam merawat dan melindungi Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI). Karena negara ini dibangun melalui kebersamaan diantara banyak perbedaan suku bangsa. Hal tersebut disampaikan pemateri wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, Nugroho SB dalam Pelatihan Kepemimpin Tingkat Nasional Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Jateng di Balai Latihan Kerja (BLK) Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Kamis malam (27/7/2017)
"Kita semua termasuk KAMMI merupakan komponen yang tidak terpisah dalam rangka ikut merawat menjaga dan melindungi NKRI," kata dia.
Menurut Nugroho, Indonesia dewasa ini menjadi obyek kepentingan berbagai kelompok termasuk negara asing. Oleh karena itu, dia meminta segenap komponen bangsa seyogyanya bisa mewaspadai agar tidak mudah terprovokasi.
"Tren yang terjadi sekarang kepentingan tersebut banyak menggunakan massa aksi sebagai kekuatan kepentingan yang bila tidak disikapi dengan kewaspadaan maka akan menimbulkan persoalan lebih besar, diantaranya benturan antar rakyat dan itu akan menimbulkan luka berkepanjangan," ungkap alumnus Fisipol UGM ini.
Sementara, Ketua Pelaksana Moh Khanif mengatakan, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Nasional PW KAMMI Jateng ini bertujuan untuk melahirkan pemimpin dalam konteks mempersiapkan generasi muda bangsa lebih baik.
Pelatihan melibatkan 25 delegasi sejumlah wilayah di Indonesia, diantaranya Bengkulu, Pontianak, Lampung, Jambi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogya, Semarang, Bali dan daerah lainnya.
Khanif menyebutkan,materi pelatihan ini meliputi persoalan ekonomi, sosial politik, ketahanan negara dan lain sebagainya. "Kami memang membutuhkan materi seperti soal ketahanan. Karena terkadang kita tidak sadar akan kondisi ketahanan bangsa dan negara," tandas Khanif.
"Kita semua termasuk KAMMI merupakan komponen yang tidak terpisah dalam rangka ikut merawat menjaga dan melindungi NKRI," kata dia.
Menurut Nugroho, Indonesia dewasa ini menjadi obyek kepentingan berbagai kelompok termasuk negara asing. Oleh karena itu, dia meminta segenap komponen bangsa seyogyanya bisa mewaspadai agar tidak mudah terprovokasi.
"Tren yang terjadi sekarang kepentingan tersebut banyak menggunakan massa aksi sebagai kekuatan kepentingan yang bila tidak disikapi dengan kewaspadaan maka akan menimbulkan persoalan lebih besar, diantaranya benturan antar rakyat dan itu akan menimbulkan luka berkepanjangan," ungkap alumnus Fisipol UGM ini.
Sementara, Ketua Pelaksana Moh Khanif mengatakan, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Nasional PW KAMMI Jateng ini bertujuan untuk melahirkan pemimpin dalam konteks mempersiapkan generasi muda bangsa lebih baik.
Pelatihan melibatkan 25 delegasi sejumlah wilayah di Indonesia, diantaranya Bengkulu, Pontianak, Lampung, Jambi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogya, Semarang, Bali dan daerah lainnya.
Khanif menyebutkan,materi pelatihan ini meliputi persoalan ekonomi, sosial politik, ketahanan negara dan lain sebagainya. "Kami memang membutuhkan materi seperti soal ketahanan. Karena terkadang kita tidak sadar akan kondisi ketahanan bangsa dan negara," tandas Khanif.
(sms)