Khofifah Makin Gencar Turun ke Jawa Timur

Minggu, 23 Juli 2017 - 19:05 WIB
Khofifah Makin Gencar Turun ke Jawa Timur
Khofifah Makin Gencar Turun ke Jawa Timur
A A A
MOJOKERTO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa semakin gencar melakukan kunjungan ke sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Gerakan Khofifah ini menjadi sinyal kuat jika dia bakal maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim tahun depan.

Tahun ini saja, perempuan asli asal Surabaya itu lebih dari lima kali mendatangi Mojokerto. Tak hanya urusan kementerian, dia juga kerap datang dalam sejumlah acara yang digelar masyarakat, Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muslimat NU.

Khofifah juga kerap mendatangi sejumlah pondok pesantren. Meski sebelumnya masih malu-malu menyatakan diri kembali maju dalam pilgub untuk ketiga kalinya, namun kali ini keseriusan Khofifah semakin tampak.

Khofifah mendatangi tiga agenda kegiatan sekaligus di Kabupaten Mojokerto pada Minggu (23/7/2017).

Selain mendatangi Ponpes di Kecamatan Kutorejo, dia juga menghadiri acara Muslimat NU di kantor PC NU Kabupaten Mojokerto.

Tak hanya itu, dia juga sempat menghadiri pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Korpri, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar. Meski sinyal dia bakal kembali maju dalam pilgub, namun Khofifah masih belum gamblang menyampaikan kepastiannya.

Dia mengatakan, tahap ‘check sound’ yang dijalani beberapa bulan ini, saat ini telah kelar. Lantas, dia sudah memasuki babak berikutnya yang disebut menyamakan ‘frekuensi’.

Beredar kabar jika beberapa partai sudah siap untuk mengusungnya. Namun, Khofiffah enggan menyebutnya.

”Jangan tanya soal partai. Saya saat ini harus menyamakan frekuensi agar saat masuk sirkuit nanti bisa running well,” ungkap Khofifah usai menghadiri pencairan PHK di Gedung Korpri, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (23/7/2017).

Dia mengaku tak ingin gegabah dalam menjalani proses yang harus dilaluinya. Menyamakan frekuensi yang dimaksud, agar ada suara yang sama soal pencalonannya. Namun, dia tak menyebut siapa saja atau partai mana saja yang diajak komunikasi terkait rencananya untuk duduk menjadi orang nomor satu di Jawa Timur itu.

”Sekali lagi saya sampaikan, ini masih menyamakan frekuensi dulu. Kalau sudah sama, nanti saat turun sirkuitnya kan enak,” ujarnya diplomatis.

Sementara diketahui, Khofifah mengalami dua kali kegagalan dalam pilgub Jatim. Dua kali pula dia harus mengakui kekalahan dengan rival kuatnya, pasangan Soekarwo – Saifullah Yusuf meski dua kali pilgub itu Khofifah membawa hasil pilgub ke Mahkamah Konstitusi.

Banyak kalangan menduga, kehati-hatian Khofifah dalam pencalonan ketiga kalinya ini lantaran Ketua Umum Muslimat tersebut tak ingin kembali kalah. Terlebih, Khofifah bakal menghadapi Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang dalam setahun terakhir juga gencar turun langsung ke masyarakat.

Di sisi lain, saat pencairan PKH kemarin, Khofifah menyebut jika konversi pencairan PKH dari tunai menjadi non tunai masih menemui beberapa kendala. Karena menurutnya, tak seluruh wilayah di Indonesia bisa dijangkau dengan program e-warong.

”Masih ada blank spot di beberapa daerah. Terpaksa pencairan dengan menggunakan mesin ATM berjalan. Ini akan terus kita upayakan agar semua wilayah bisa dijangkau. Yang sulit dijangkau biasanya daerah-daerah pegunungan seperti di Papua,” ujarnya.

Tahun depan, jumlah penerima PKH akan bertambah, tak terkecuali di Kabupaten Mojokerto. Dia menampik jika penambahan sasaran tersebut lantaran angka kemiskinan yang meningkat.

”Itu karena pemerintah yang memang meningkatkan perlindungan sosial di seluruh indonesia. Akan ada penambahan 4 juta penerima PKH tahun depan, ” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4283 seconds (0.1#10.140)