Anak Papua: Pak Presiden, Tolong Banyak Narkoba dari Papua Nugini

Sabtu, 22 Juli 2017 - 19:17 WIB
Anak Papua: Pak Presiden, Tolong Banyak Narkoba dari Papua Nugini
Anak Papua: Pak Presiden, Tolong Banyak Narkoba dari Papua Nugini
A A A
PEKANBARU - Seribuan anak dari Sabang sampai Merauke berkumpul di Riau dalam acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017. Anak-anak Provinsi Papua yang ikut dalam kegiatan tahunan itu pun siap mengungkapkan keluh kesahnya dalam acara puncak HAN yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

“Di Papua banyak sekali narkoba. Anak-anak pada mengonsumsi narkoba. Kami prihatin dengan anak-anak di sana pada kecanduan narkoba. Ini yang nanti akan saya sampaikan kepada Bapak Presiden besok di acara HAN,” ungkap Valerin Kabey, siswa SMP di Papua, saat acara penutupan Forum Anak Nasional di Kabupaten Kampar, Riau.

Dia mengungkapkan, dari yang dia ketahui, anak-anak di Papua banyak mengonsumsi ganja. Narkoba itu disebut berasal dari negara Papua Nugini. “Yang mengirim ganja ke daerah kami itu setahu saya dari Papua Nugini. Jadi kami minta tolong kepada pemerintah perhatikan anak-anak Papua,” ungkapnya.

Selain narkoba, masalah lainnya adalah akta kelahiran untuk anak. Masyarakat Papua disebut masih kesulitan mendapatkannya. “Akta kelahiran juga menjadi masalah anak-anak di sana karena susah dapat akta. Kami nanti akan cerita keluh kesah kami pada Pak Presiden Jokowi,” kata Willy Wondiwoy, anak Papua lainnya.

Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise yang dikonfirmasi tentang kasus narkoba di Papua, tidak menampiknya. “Iya benar, memang banyak kiriman narkoba dari Papua Nugini. Kita terus berupaya agar pengiriman narkoba dari sana dihentikan,” ucap Yohana.

Perempuan kelahiran Manokwari, Papua ini sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah negara Papua Nugini terkait masalah narkoba itu. “Saya sudah bicara dengan Menteri Anak Papua Nugini di sana dan juga perdana menterinya untuk mengatasi pengiriman narkoba ke Papua. Jadi masih terus kita bicarakan untuk mencari solusinya,” ungkapnya.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9803 seconds (0.1#10.140)