Kelebihan Siswa, SD Negeri 001 Toapaya Berlakukan Sistem Shift
A
A
A
BINTAN - Untuk mengakomodir banyaknya siswa baru yang mendaftar melebihi kapasitas ruang kelas, SDN 001 Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menerapkan sistem berlajar bergiliran (shift), yakni masuk pagi dan siang.
Pasalnya, ruang kelas yang disediakan untuk siswa baru hanya dua lokal dengan kapasitas setiap lokal untuk menampung 22 siswa. Namun, jumlah siswa yang ditampung pihak sekolah berjumlah 66 siswa. Terdiri dari 62 siswa baru dan 4 siswa yang tidak naik kelas.
Untuk mengakomodir seluruh siswa, pihak sekolah terpaksa menerapkan sistem bergilir. “Ruangan kita hanya berjumlah 11 ruang belajar, yang kita butuhkan 13 lokal. Jadi terpaksa untuk siswa kelas 2 kita jadwalkan masuk siang, karena ruangannya harus bergantian dengan siswa kelas 1,” ungkap Kepala SDN 001 Toapaya, Mulyani disekolah tersebut, Senin (17/7/2017).
Kekurangan ruang belajar ini menurutnya sudah sejak lama dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Bintan, namun sampai sekarang belum juga dijawab dinas terkait. Selain minimnya ruang kelas, kekurangan tenaga pengajar/guru juga dialami sekolahnya.
Mulyani mengungkapkan, jumlah guru yang berstatus ASN sebanyak 7 orang serta honor daerah sebanyak 3 orang serta honor dari pusat sebanyak 1 orang. “Seharusnya ideal itu guru kita 13 orang. Karena kekurangan guru, saya juga merangkap sebagai guru di kelas 3 untuk menutupi kekurangan tenaga pengajar di sekolah kita ini,” kata Mulyani.
Hari pertama masuk sekolah, siswa terlihat masih malu-malu saat berada di ruang kelas. Dengan menggunakan seragam merah putih, para siswa masih didampingi orang tuanya. Siswa baru ini dikenalkan dengan lingkungan sekolah.
“Dikasih tau dimana toilet, dimana tempat jajan supaya nanti kalau ditinggal sudah tau. Jangan pula buang air kecil nanti bingung malah pipis di bawah pohon,” kata Susi (34) salah seorang wali murid.
Pasalnya, ruang kelas yang disediakan untuk siswa baru hanya dua lokal dengan kapasitas setiap lokal untuk menampung 22 siswa. Namun, jumlah siswa yang ditampung pihak sekolah berjumlah 66 siswa. Terdiri dari 62 siswa baru dan 4 siswa yang tidak naik kelas.
Untuk mengakomodir seluruh siswa, pihak sekolah terpaksa menerapkan sistem bergilir. “Ruangan kita hanya berjumlah 11 ruang belajar, yang kita butuhkan 13 lokal. Jadi terpaksa untuk siswa kelas 2 kita jadwalkan masuk siang, karena ruangannya harus bergantian dengan siswa kelas 1,” ungkap Kepala SDN 001 Toapaya, Mulyani disekolah tersebut, Senin (17/7/2017).
Kekurangan ruang belajar ini menurutnya sudah sejak lama dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Bintan, namun sampai sekarang belum juga dijawab dinas terkait. Selain minimnya ruang kelas, kekurangan tenaga pengajar/guru juga dialami sekolahnya.
Mulyani mengungkapkan, jumlah guru yang berstatus ASN sebanyak 7 orang serta honor daerah sebanyak 3 orang serta honor dari pusat sebanyak 1 orang. “Seharusnya ideal itu guru kita 13 orang. Karena kekurangan guru, saya juga merangkap sebagai guru di kelas 3 untuk menutupi kekurangan tenaga pengajar di sekolah kita ini,” kata Mulyani.
Hari pertama masuk sekolah, siswa terlihat masih malu-malu saat berada di ruang kelas. Dengan menggunakan seragam merah putih, para siswa masih didampingi orang tuanya. Siswa baru ini dikenalkan dengan lingkungan sekolah.
“Dikasih tau dimana toilet, dimana tempat jajan supaya nanti kalau ditinggal sudah tau. Jangan pula buang air kecil nanti bingung malah pipis di bawah pohon,” kata Susi (34) salah seorang wali murid.
(rhs)