Makam Raja Imogiri Dibongkar Lagi

Kamis, 06 Juli 2017 - 14:53 WIB
Makam Raja Imogiri Dibongkar...
Makam Raja Imogiri Dibongkar Lagi
A A A
Belum genap 1,5 tahun selesai dikerjakan, makam Raja Imogiri di Bantul, DIY, dibongkar lagi. Sejumlah titik di kompleks makam yang diperuntukkan bagi penerus Sri Sultan HB IX tersebut terlihat diperbaiki. Total anggaran yang digunakan untuk rehab ini sebesar Rp2,3 miliar.

Berdasarkan pantauan SINDOnews di lapangan, tampak empat pekerja tengah melakukan pembuatan talud. Selain itu terlihat juga bekas perbaikan talud lama. Ini terlihat dari bekas coran yang masih belum dipelur semen dan dicat.

Paling tidak ada dua titik talud yang diperbaiki dengan panjang masing-masing sekitar lima meter. Selain itu, sejumlah bangunan pendopo pecil juga terlihat dibongkar. Bangunan ini biasanya digunakan oleh juru kunci atau tempat pengunjung transit sebelum naik ke makam.

Tampak sejumlah besi baja ringan bekas bangunan pendopo berserakan di lokasi. Di bagian tembok luar juga ada tiga titik tembok tebal yang dibongkar. Semuanya berada di tembok sebelah timur. Dari tembok yang dibongkar ini terlihat konstruksi tembok dari batako dengan dua dinding terpisah sehingga kondisi tengah tembok berlubang alias growong.

Salah seorang warga setempat mengungkapkan bahwa rehabilitasi makam raja yang baru ini dilakukan sejak puasa lalu. Dirinya juga menyebut sejumlah titik bangunan makam ini retak. "Sejak puasa kemarin, mungkin ini karena konstruksinya kurang bagus sehingga harus direhab," ujarnya singkat tanpa mau menyebut nama, Kamis (6/7/2017).

Berdasarkan papan proyek yang terpampang di depan makam, nilai proyek tersebut sebesar Rp2,384 miliar. Rehab bagunan makam Raja-Raja Imogiri ini dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Pemrov DIY. Waktu pelaksanaan proyek selama 150 hari kalender dimulai pada 19 April 2017 dan dilaksanakan oleh CV Kunto Aji dan konsultan pengawas CV Ripta Yasa.

Seperti diketahui, pembangunan makam yang rencananya diperuntukkan bagi raja-raja setelah Hamengku Buwono IX termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X dan penerusnya ini diambil dari dana keistimewaan. Pembangunan makam ini menelan anggaran sekitar Rp5,9 miliar. Namun, baru beberapa bulan selesai, pada Februari 2016 tembok bangunan yang terbuat dari batako ini retak-retak. Bangunan dari perluasan makam itu seluas 55 meter x 55 meter.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY Atmaji mengaku sudah mendengar perihal rehab makam raja-raja Imogiri ini. Pihaknya akan melakukan sidak ke lokasi, namun waktunya belum ditentukan. "Saya mendengar laporan dari masyarakat. Kita akan cek kebenaran informasi itu," tegasnya.

Kabid Cipta Karya DPUPESDM Pemprov DIY Muh Mansur menyatakan bahwa pembangunan talud, tangga, dan pengurukan tersebut adalah bangunan baru semua. "Kalau ada pagar yang dibongkar itu untuk akses keluar masuk kegiatan proyek."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)