Puluhan Kios di Stasiun Tugu Dibongkar, Pedagang Pasrah
A
A
A
YOGYAKARTA - Sebanyak 70 kios di Jalan Pasar Kembang, Yogyakarta yang masih dalam kawasan Stasiun Tugu dibongkar. Pembongkaran dilakukan oleh PT KAI yang akan mengembalikan fungsi trotoar sebagai kawasan pedestarian untuk pejalan kaki.
"Ada sekitar 70 kios yang hari ini kami bongkar. Tadi pagi kami minta keluarkan isi dan siang ini dibongkar. Nanti akan dibangun trotoar sepanjang 800 meter dan lebar 5 meter," ujar Humas PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Budianto, Rabu (5/7/2017).
Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan dua alat berat backhoe. Ratusan petugas KAI dengan rombongan berwarna oranye tampak bersiaga dibantu petugas keamanan dan sejumlah relawan.
Satu per satu kios yang dipakai untuk berjualan nasi, ticketing money changer, dan berbagai jenis usaha lain dibongkar. Jalan Pasar Kembang juga ditutup.
Proses pembongkaran berlangsung lancar. Pedagang tidak ada yang melakukan perlawanan. Mereka sebelumnya telah melaporkan masalah ini ke LBH Yogyakarta dan Wali Kota Yogyakarta.
Seorang pedagang, Rudi Iskandar mengaku pasrah dengan pembongkaran ini. Dia sudah berjualan di tempat ini sejak 1980 dan terakhir membuka usaha tiketing. " Belum tahu nanti usaha apa. Saya akan pulang dulu," jelas warga yang tinggal di Klaten ini.
"Ada sekitar 70 kios yang hari ini kami bongkar. Tadi pagi kami minta keluarkan isi dan siang ini dibongkar. Nanti akan dibangun trotoar sepanjang 800 meter dan lebar 5 meter," ujar Humas PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Budianto, Rabu (5/7/2017).
Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan dua alat berat backhoe. Ratusan petugas KAI dengan rombongan berwarna oranye tampak bersiaga dibantu petugas keamanan dan sejumlah relawan.
Satu per satu kios yang dipakai untuk berjualan nasi, ticketing money changer, dan berbagai jenis usaha lain dibongkar. Jalan Pasar Kembang juga ditutup.
Proses pembongkaran berlangsung lancar. Pedagang tidak ada yang melakukan perlawanan. Mereka sebelumnya telah melaporkan masalah ini ke LBH Yogyakarta dan Wali Kota Yogyakarta.
Seorang pedagang, Rudi Iskandar mengaku pasrah dengan pembongkaran ini. Dia sudah berjualan di tempat ini sejak 1980 dan terakhir membuka usaha tiketing. " Belum tahu nanti usaha apa. Saya akan pulang dulu," jelas warga yang tinggal di Klaten ini.
(wib)