H+7 Diprediksi Puncak Arus Balik di Terminal Leuwipanjang
A
A
A
BANDUNG - Puncak arus balik di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung diprediksi berlangsung pada H+7 atau Minggu 2 Juli 2017. Prediksi ini didasarkan kemungkinan para pemudik mendapatkan waktu untuk istirahat satu hari sebelum kembali bekerja pada 3 Juli 2017. Pantauan SINDOnews di Terminal Leuwipanjang, Selasa (27/6/2017), aktivitas di area keberangkatan dan kedatangan mulai ramai.
Sejumlah penumpang yang baru tiba dari luar kota turun dari sejumlah bus. Sedangkan penumpang yang hendak berangkat, meninggalkan Kota Bandung pun memenuhi beberapa bus.
Asep Hidayat, staf Kepala Terminal Leuwipanjang mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik, pengelola terminal menyiapkan sekitar 400 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan 500 bus antarkota dalam provinsi.
Bus-bus AKAP dan AKDP itu melayani 15 trayek wilayah barat. Untuk AKAP melayani trayek Bandung-Kalideres, Tanjungpriok, Lebakbulus, Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Cililitan.
“Sedangkan bus AKDP melayani Bandung Bekasi, Cikarang, Leuwiliyang, Depok, Cibinong, Sukabumi, Bogor. Arus balik di Terminal Leuwipanjang sudah mulai tampak sejak kemarin (Senin 26 Juni 2017) dengan jumlah penumpang yang kami berangkatkan sebanyak 12.169 orang, sedangkan kedatangan 14.940 penumpang. Jumlah keberangkatan mulai menurun, karena saat ini kami mulai menerima kedatangan,” kata Asep.
Untuk hari ini, Selasa (27/6/2017) atau H+2, ujar dia, pengelola Terminal Leuwipanjang memberangkatkan 650 sampai 700 unit bus dengan penumpang 14.000-15.000 penumpang yang berangkat. Selain armada, pihak Terminal Leuwipanjang juga menyiapkan personel keamanan dan tenaga kebersihan.
“Untuk keamanan, kami berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polrestabes Bandung, dan Polsek Bojongloa Kidul yang menyiagakan personel di terminal. Petugas juga selalu mengimbau para penumpang baik yang hendak berangkat maupun datang untuk meningkatkan kewaspadaan. Misalnya, jangan menerima makanan atau minuman dari orang tak dikenal, jangan meletakkan barang bawaan di sembarang tempat, dan lain-lain,” ujar dia.
Sementara, tutur Asep, untuk kenyamanan, selain mengerahkan petugas kebersihan, pengelola Terminal Leuwipanjang juga mengajak para pedangan asongan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Awak bus juga diminta untuk tidak menenggak minuman beralkohol dan sebagainya. “Kami juga merangkul para pengamen profesional untuk menghibur para penumpang. Mereka kami beri tempat di ruang tunggu terminal,” tutur Asep.
Euis, warga Kota Tangerang, mengatakan, sengaja kembali ke tempat tinggalnya lebih awal karena khawatir tak dapat bus. Selain itu, juga untuk menghindari macet di jalan. “Saya sengaja lebih awal balik ke Tangerang agar bisa banyak waktu untuk silaturahmi dan istirahat sebelum memulai aktivitas seperti biasa,” kata Euis.
Sejumlah penumpang yang baru tiba dari luar kota turun dari sejumlah bus. Sedangkan penumpang yang hendak berangkat, meninggalkan Kota Bandung pun memenuhi beberapa bus.
Asep Hidayat, staf Kepala Terminal Leuwipanjang mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik, pengelola terminal menyiapkan sekitar 400 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan 500 bus antarkota dalam provinsi.
Bus-bus AKAP dan AKDP itu melayani 15 trayek wilayah barat. Untuk AKAP melayani trayek Bandung-Kalideres, Tanjungpriok, Lebakbulus, Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Cililitan.
“Sedangkan bus AKDP melayani Bandung Bekasi, Cikarang, Leuwiliyang, Depok, Cibinong, Sukabumi, Bogor. Arus balik di Terminal Leuwipanjang sudah mulai tampak sejak kemarin (Senin 26 Juni 2017) dengan jumlah penumpang yang kami berangkatkan sebanyak 12.169 orang, sedangkan kedatangan 14.940 penumpang. Jumlah keberangkatan mulai menurun, karena saat ini kami mulai menerima kedatangan,” kata Asep.
Untuk hari ini, Selasa (27/6/2017) atau H+2, ujar dia, pengelola Terminal Leuwipanjang memberangkatkan 650 sampai 700 unit bus dengan penumpang 14.000-15.000 penumpang yang berangkat. Selain armada, pihak Terminal Leuwipanjang juga menyiapkan personel keamanan dan tenaga kebersihan.
“Untuk keamanan, kami berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polrestabes Bandung, dan Polsek Bojongloa Kidul yang menyiagakan personel di terminal. Petugas juga selalu mengimbau para penumpang baik yang hendak berangkat maupun datang untuk meningkatkan kewaspadaan. Misalnya, jangan menerima makanan atau minuman dari orang tak dikenal, jangan meletakkan barang bawaan di sembarang tempat, dan lain-lain,” ujar dia.
Sementara, tutur Asep, untuk kenyamanan, selain mengerahkan petugas kebersihan, pengelola Terminal Leuwipanjang juga mengajak para pedangan asongan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Awak bus juga diminta untuk tidak menenggak minuman beralkohol dan sebagainya. “Kami juga merangkul para pengamen profesional untuk menghibur para penumpang. Mereka kami beri tempat di ruang tunggu terminal,” tutur Asep.
Euis, warga Kota Tangerang, mengatakan, sengaja kembali ke tempat tinggalnya lebih awal karena khawatir tak dapat bus. Selain itu, juga untuk menghindari macet di jalan. “Saya sengaja lebih awal balik ke Tangerang agar bisa banyak waktu untuk silaturahmi dan istirahat sebelum memulai aktivitas seperti biasa,” kata Euis.
(sms)