Enam Underpass Bakal Dibangun di 6 Stasiun KRL
Minggu, 28 Mei 2017 - 22:50 WIB
Enam Underpass Bakal Dibangun di 6 Stasiun KRL
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyatakan untuk mengatur alur masuk keluar manusia di Stasiun KRL pihaknya akan membangunan enam underpass di enam stasiun. Pembangunan ini pun diprediksi akan selesai dalam tiga bulan ke depan.
Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhilla memaparkan, keenam underpass yang dibangun yakni berada di Stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Sudimara, dan Pondok Ranji. Saat ini proses pembangunan stasiun sudah dilakukan.
"Kami memilih keenam stasiun itu karena jumlah penumpang di sana sudah diatas rata rata," tutur Fadhilla, Minggu (28/5/2017). Sebelumnya pembangunan underpass dan JPO gencar dilakukan PT KCJ sejak tahun lalu.
Cara ini dilakukan untuk mengurangi dan mengatur kepadatan penumpang KRL yang acap kali selalu penuh dibeberapa stasiun. Fadhilla menuturkan, pembangunan underpass di enam stasiun itu sebetulnya sudah diwacanakan sejak Desember 2016 lalu. Kemudian baru dilakukan memasuki tahun 2017.
Meningkatnya jumlah penumpang di atas rata-rata di stasiun itu bukanlah tanpa alasan. Lantaran lokasinya yang dekat dengan pemukiman, membuat stasiun kerap dibanjiri penumpang. Hal inilah yang membuat penumpang KRL membludak setiap harinya.
"Tentu ke depannya, kalau ada penumpang di atas rata-rata kami pasti akan melakukan pembangunan kembali," tutur Fadhilla. Sedangkan dipilihnya underpass, bukanlah tanpa alasan. Sebab, bila dibandingkan dengan JPO, pembangunan underpass jauh lebih efisien karena pengerjaanya tidak perlu menunggu tutupnya operasional kereta.
"Karena itu pembangunan underpass bisa dilakukan selama 24 jam," tuturnya.
Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhilla memaparkan, keenam underpass yang dibangun yakni berada di Stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Sudimara, dan Pondok Ranji. Saat ini proses pembangunan stasiun sudah dilakukan.
"Kami memilih keenam stasiun itu karena jumlah penumpang di sana sudah diatas rata rata," tutur Fadhilla, Minggu (28/5/2017). Sebelumnya pembangunan underpass dan JPO gencar dilakukan PT KCJ sejak tahun lalu.
Cara ini dilakukan untuk mengurangi dan mengatur kepadatan penumpang KRL yang acap kali selalu penuh dibeberapa stasiun. Fadhilla menuturkan, pembangunan underpass di enam stasiun itu sebetulnya sudah diwacanakan sejak Desember 2016 lalu. Kemudian baru dilakukan memasuki tahun 2017.
Meningkatnya jumlah penumpang di atas rata-rata di stasiun itu bukanlah tanpa alasan. Lantaran lokasinya yang dekat dengan pemukiman, membuat stasiun kerap dibanjiri penumpang. Hal inilah yang membuat penumpang KRL membludak setiap harinya.
"Tentu ke depannya, kalau ada penumpang di atas rata-rata kami pasti akan melakukan pembangunan kembali," tutur Fadhilla. Sedangkan dipilihnya underpass, bukanlah tanpa alasan. Sebab, bila dibandingkan dengan JPO, pembangunan underpass jauh lebih efisien karena pengerjaanya tidak perlu menunggu tutupnya operasional kereta.
"Karena itu pembangunan underpass bisa dilakukan selama 24 jam," tuturnya.
(whb)
