Dedi Mulyadi Isi Sekolah Politik di Kantor Perindo Jabar

Selasa, 09 Mei 2017 - 21:22 WIB
Dedi Mulyadi Isi Sekolah...
Dedi Mulyadi Isi Sekolah Politik di Kantor Perindo Jabar
A A A
BANDUNG - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menjadi pembicara dalam sekolah politik di Kantor DPW Partai Perindo Jawa Barat di Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (9/5/2017). Para peserta dalam sekolah politik itu adalah para kader Perindo dari berbagai daerah.

Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat, Ade Wardhana mengatakan, Dedi datang memenuhi undangannya. Selain sebagai Bupati, Dedi diundang dalam kapasitasnya sebagai salah satu kandidat calon gubernur (cagub) Jawa Barat. "Mainstream Jawa Barat hari ini adalah agamis, nasionalis, dan Sunda. Kang Dedi kan salah satu orang yang merepresentasikan mainstream itu," katanya.

Di antara kandidat cagub yang ada, Dedi merupakan orang pertama yang jadi pemateri dalam sekolah politik tersebut. Ke depan kandidat cagub lain juga direncanakan akan dihadirkan dalam sekolah politik tersebut.

Salah satu tujuannya adalah agar para cagub tersebut bisa berbagi pengalaman sekaligus memaparkan konsep pembangunan untuk Jawa Barat. Ade pun memuji karakter Dedi yang dinilai sebagai salah satu pemimpin terbaik di Jawa Barat.

"Kang Dedi ini bagus, kepemimpinannya selama dua periode di Purwakarta cukup memuaskan. Meskipun pendapatan asli daerah (PAD) kecil, tapi Beliau bisa membawa perubahan di Purwakarta. Dulu Purwakarta kota pensiunan, sekarang jadi kota wisata. Itu luar biasa," puji Ade.

Sementara dalam pemaparannya, Dedi banyak bercerita seputar pengalamannya. Berbagai gagasan juga dikemukakan agar pandangan mereka yang hadir di lokasi terbuka soal pembangunan.

Dia memberi penekanan tersendiri soal pentingnya menyamakan visi dan misi menjadikan Indonesia lebih baik. Jangan ada lagi perdebatan antar berbagai pihak yang sama-sama ingin memajukan Indonesia.

"Hari ini setiap orang punya persepsi berbeda tentang Indonesia, setiap orang punya persepsi tentang Pancasila. Bagaimana kita mau cepat mewujudkan cita-cita? Kita tiap hari berkutat dengan debat yang harusnya debat itu tidak terjadi lagi," jelas Dedi.

Dia juga menekankan tentang pentingnya kearifan lokal. Apalagi, kearifan lokal juga bisa menjadi identitas kebangsaan yang bermanfaat dalam pembangunan di berbagai aspek.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8046 seconds (0.1#10.140)