BKSDA Kawal Pengiriman Orangutan dan Beruang Madu ke Pangkalan Bun
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Sejumlah pengiat satwa dilindungi bersama petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta mengawal pengiriman seekor Orangutan dan seekor Beruang Madu ke Bandara Pangkalan Bun, Selasa (9/5/2017). Kedua satwa dilindungi ini diterbangkan dari Jakarta untuk dikembalikan ke habitat aslinya di Kalimantan.
Orangutan (Pongo Pygmeus) berjenis kelamin jantan ini diserahkan dari Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI), Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Beruang Madu berjenis kelamin jantan berusia 2,5 tahun dari Yayasan Jakarta Animal Aid Network (JAAN).
“Saat ditemukan di satu vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat, kondisi Orangutan ini memperihatinkan, kurus tidak terawatt. Kalau Beruang Madu kami amankan di Pasar Burung di perdagangan gelap di sana," kata seorang Perwakilan dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Jakarta, Femke Den Haas di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Selasa (9/5/2017).
Femke menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan genetika dua spesies tersebut ternyata berasal dari Kalimantan. "Setelah berkoordinasi kita dapat Kota Pangkalan Bun, karena di sini ada Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan habitat asli orangutan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Wilayah (SkW) II Pangkalan Bun, Agung Widodo mengatakan, Orangutan dan Beruang akan dirawat terlebih dahulu di Orangutan Care Center dan Guanrantine (OCCQ) OFI di Desa Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kobar. "Kemudian kita cek dulu kesehatannya dan direhabilitasi di sana. kalau siap baru kita lepasliarkan," tandasnya.
Orangutan (Pongo Pygmeus) berjenis kelamin jantan ini diserahkan dari Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI), Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Beruang Madu berjenis kelamin jantan berusia 2,5 tahun dari Yayasan Jakarta Animal Aid Network (JAAN).
“Saat ditemukan di satu vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat, kondisi Orangutan ini memperihatinkan, kurus tidak terawatt. Kalau Beruang Madu kami amankan di Pasar Burung di perdagangan gelap di sana," kata seorang Perwakilan dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Jakarta, Femke Den Haas di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Selasa (9/5/2017).
Femke menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan genetika dua spesies tersebut ternyata berasal dari Kalimantan. "Setelah berkoordinasi kita dapat Kota Pangkalan Bun, karena di sini ada Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan habitat asli orangutan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Wilayah (SkW) II Pangkalan Bun, Agung Widodo mengatakan, Orangutan dan Beruang akan dirawat terlebih dahulu di Orangutan Care Center dan Guanrantine (OCCQ) OFI di Desa Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kobar. "Kemudian kita cek dulu kesehatannya dan direhabilitasi di sana. kalau siap baru kita lepasliarkan," tandasnya.
(wib)