Miris, Satu Keluarga Miskin di Sragen Derita Lumpuh Layu
A
A
A
SRAGEN - Nasib malang dialami oleh seluruh anggota keluarga miskin yang berada di RT 25 Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen, Jawa Tengah. Sedikitnya 3 orang anggota keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak tak dapat berjalan karena menderita lumpuh layu.
Untuk bisa bertahan hidup, ketiga orang yang menderita lumpuh layu ini hanya mendapatkan uang Rp100 ribu saja dari hasil pemberian cucunya.
Satu keluarga yang tinggal di Desa Gondang Tani ini hanya pasrah dan tak bisa beraktifitas karena kondisi tubuhnya yang alami kelumpuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga yang yang terdiri dari seorang ibu, dua anak, dan satu cucu ini hanya bisa mengandalkan 2 orang cucunya yang bekerja di sebuah bengkel motor dan buruh pabrik.
Untuk bisa bertahan hidup, ketiga orang yang menderita lumpuh layu ini hanya mengandalkan uang Rp100 ribu per bulan pemberian cucunya.
Kepala Desa Gondang Eko Hidayanto mengatakan, awalnya hanya dua orang yang menderita lumpuh layu. Namun sejak Mbah Ngadiyem ibu mereka juga terkena lumpuh layu, kini mereka hidup hanya mengandalkan pemberian dari cucunya si mbah.
Mbah Ngadiyem ditinggal suaminya pada empat tahun silam dan awalnya belum terkena lumpuh layu. Sejak ditinggal suaminya ini, Mbah Ngadiyem menghidupi dua anaknya Eko Joko Santoso (45) dan Ismanto (19) yang telah mengalami kelumpuhan.
Menurut Ismanto, sakit yang dideritanya berawal dari demam dan panas tinggi, kaki dan tangan kananya berat. Namun setelah dirawat di puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit umum daerah, penyakitnya tak kunjung sembuh.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Sri Wahono mengatakan kalau keluarga Ismanto sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan. "Kami sangat mengharapkan suatu saat ada bantuan kursi roda dan bantuan dalam bentuk lain dari dermawan," katanya kepada wartawan, Minggu (7/5/2017).
Untuk bisa bertahan hidup, ketiga orang yang menderita lumpuh layu ini hanya mendapatkan uang Rp100 ribu saja dari hasil pemberian cucunya.
Satu keluarga yang tinggal di Desa Gondang Tani ini hanya pasrah dan tak bisa beraktifitas karena kondisi tubuhnya yang alami kelumpuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga yang yang terdiri dari seorang ibu, dua anak, dan satu cucu ini hanya bisa mengandalkan 2 orang cucunya yang bekerja di sebuah bengkel motor dan buruh pabrik.
Untuk bisa bertahan hidup, ketiga orang yang menderita lumpuh layu ini hanya mengandalkan uang Rp100 ribu per bulan pemberian cucunya.
Kepala Desa Gondang Eko Hidayanto mengatakan, awalnya hanya dua orang yang menderita lumpuh layu. Namun sejak Mbah Ngadiyem ibu mereka juga terkena lumpuh layu, kini mereka hidup hanya mengandalkan pemberian dari cucunya si mbah.
Mbah Ngadiyem ditinggal suaminya pada empat tahun silam dan awalnya belum terkena lumpuh layu. Sejak ditinggal suaminya ini, Mbah Ngadiyem menghidupi dua anaknya Eko Joko Santoso (45) dan Ismanto (19) yang telah mengalami kelumpuhan.
Menurut Ismanto, sakit yang dideritanya berawal dari demam dan panas tinggi, kaki dan tangan kananya berat. Namun setelah dirawat di puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit umum daerah, penyakitnya tak kunjung sembuh.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Sri Wahono mengatakan kalau keluarga Ismanto sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan. "Kami sangat mengharapkan suatu saat ada bantuan kursi roda dan bantuan dalam bentuk lain dari dermawan," katanya kepada wartawan, Minggu (7/5/2017).
(ysw)