Cara Ridwan Kamil Semangati Fahri Bocah Tulang Rapuh
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjenguk Muhammad Fahri (11), bocah pengidap osteogenesis imperfecta atau lebih sering disebut tulang rapuh. Ia datang ke tempat Fahri tinggal di kawasan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Selasa (11/4/2017).
Saat tiba di lokasi, pria yang akrab disapa Emil itu langsung menyapa Fahri dan ibunya, Sri Astati Nursani. Ia lalu bertanya seputar perkembangan kesehatan Fahri.
Di sela perbincangannya, Emil memberikan motivasi pada Fahri agar memiliki semangat. Keterbatasan kondisi fisik jangan dijadikan hambatan untuk jadi orang yang berguna. Ia lalu meminta Fahri untuk mencari informasi melalui internet.
"Nanti kamu cari di Google namanya Stephen Hawking. Dia itu orang hebat. Artinya, kehebatan manusia tidak selalu diukur dari badannya," ujar Emil.
Stephen Hawking sendiri cukup populer di dunia. Ia dikenal sebagai penemu teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, hingga radiasi Hawking. Kondisi fisik Stephen Hawking sendiri terbatas, sebab ia tidak bisa mengontrol otot dalam tubuhnya.
"Baca saja ya, nanti kamu akan tahu apa maksud Pak Wali," jelas Emil.
Fahri sendiri mengangguk dan tersenyum mendengar permintaan Emil. Agar memudahkan Fahri melakukan pencarian di internet, ia menuliskan nama Stephen Hawking dalam sebuah kertas dan menyerahkannya pada Fahri.
"Mudah-mudahan Fahri tersemangati setelah tahu tentang Stephen Hawking," ucapnya.
Fahri mengidap osteogenesis imperfecta yang membuat tulang di tubuhnya rapuh dan mudah patah. Sejak usia empat tahun hingga kini, sudah lebih dari 20 tulang di tubuhnya yang patah.
Saking rapuhnya, tulang rusuknya bisa patah jika Fahri batuk dan bersin. Bahkan, saat tertimpa bantal yang ringan tulangnya juga bisa patah.
Setiap bulan, Fahri harus mendapat suntikan obat khusus agar tulang di tubuhnya lebih kuat. Biaya sekali suntik mencapai Rp15 juta. Tapi setelah mendapat subsidi, yang dibayar adalah Rp3,8 juta.
Selain itu, Fahri juga mengidap penyakit hernia. Pekan lalu, Fahri baru saja menjalani operasi pertama untuk penyakitnya itu. Ke depan, ia diharuskan menjalani dua hingga tiga kali operasi lagi agar hernianya sembuh.
Sementara, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Sri Astati Nursani yang merupakan ibu Fahri mengandalkan pendapatan dari berjualan tisu. Ia pun bersyukur selama ini selalu saja ada bantuan untuk menopang biaya pengobatan Fahri.
Saat tiba di lokasi, pria yang akrab disapa Emil itu langsung menyapa Fahri dan ibunya, Sri Astati Nursani. Ia lalu bertanya seputar perkembangan kesehatan Fahri.
Di sela perbincangannya, Emil memberikan motivasi pada Fahri agar memiliki semangat. Keterbatasan kondisi fisik jangan dijadikan hambatan untuk jadi orang yang berguna. Ia lalu meminta Fahri untuk mencari informasi melalui internet.
"Nanti kamu cari di Google namanya Stephen Hawking. Dia itu orang hebat. Artinya, kehebatan manusia tidak selalu diukur dari badannya," ujar Emil.
Stephen Hawking sendiri cukup populer di dunia. Ia dikenal sebagai penemu teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, hingga radiasi Hawking. Kondisi fisik Stephen Hawking sendiri terbatas, sebab ia tidak bisa mengontrol otot dalam tubuhnya.
"Baca saja ya, nanti kamu akan tahu apa maksud Pak Wali," jelas Emil.
Fahri sendiri mengangguk dan tersenyum mendengar permintaan Emil. Agar memudahkan Fahri melakukan pencarian di internet, ia menuliskan nama Stephen Hawking dalam sebuah kertas dan menyerahkannya pada Fahri.
"Mudah-mudahan Fahri tersemangati setelah tahu tentang Stephen Hawking," ucapnya.
Fahri mengidap osteogenesis imperfecta yang membuat tulang di tubuhnya rapuh dan mudah patah. Sejak usia empat tahun hingga kini, sudah lebih dari 20 tulang di tubuhnya yang patah.
Saking rapuhnya, tulang rusuknya bisa patah jika Fahri batuk dan bersin. Bahkan, saat tertimpa bantal yang ringan tulangnya juga bisa patah.
Setiap bulan, Fahri harus mendapat suntikan obat khusus agar tulang di tubuhnya lebih kuat. Biaya sekali suntik mencapai Rp15 juta. Tapi setelah mendapat subsidi, yang dibayar adalah Rp3,8 juta.
Selain itu, Fahri juga mengidap penyakit hernia. Pekan lalu, Fahri baru saja menjalani operasi pertama untuk penyakitnya itu. Ke depan, ia diharuskan menjalani dua hingga tiga kali operasi lagi agar hernianya sembuh.
Sementara, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Sri Astati Nursani yang merupakan ibu Fahri mengandalkan pendapatan dari berjualan tisu. Ia pun bersyukur selama ini selalu saja ada bantuan untuk menopang biaya pengobatan Fahri.
(zik)