Wakil Wali Kota Desak Polisi Proses Kasus Siswa Korban Minum Racun
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, Muhammad Isnandar Nasution, meminta kepolisian segera mengusut pelaku intimidasi terhadap siswa SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan. Sebab, akibat intimidasi tersebut, seorang siswa sudah menjadi korban.
“Sebagai wakil wali kota, saya berharap kepada petugas kepolisian segera memberikan tindakan hukum bagi guru yang mengintimidasi siswa itu. Sebab, seorang siswa yang diintimidasi itu sudah menjadi korban,” ujarnya saat mengunjungi rumah duka Keluarga Amelya Nasution (19), siswa Kelas XII, SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan yang tewas minum racun, Senin (10/4/2017).
Isnandar juga sudah menghubungi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) agar segera menindak guru pelaku intimidasi itu. Sebab, Pemko Padangsidimpuan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan, sebab kewenangan itu sudah diambil-alih oleh provinsi.
”Saya langsung menghubungi Inspektorat Provinsi Sumut, agar oknum guru yang mengintimidasi itu segera diproses,”ujarnya.
Dia menyayangkan sikap guru yang sudah mengintimidasi korban dan dua orang rekannya. Sikap arogan tersebut tidak pantas dicontoh oleh guru-guru yang lain. Dia berharap para penegak hukum segera bertindakan, agar perilaku seperti itu tidak terulang lagi dan tidak ada lagi siswa yang menjadi korban.
“Sebagai wakil wali kota, saya berharap kepada petugas kepolisian segera memberikan tindakan hukum bagi guru yang mengintimidasi siswa itu. Sebab, seorang siswa yang diintimidasi itu sudah menjadi korban,” ujarnya saat mengunjungi rumah duka Keluarga Amelya Nasution (19), siswa Kelas XII, SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan yang tewas minum racun, Senin (10/4/2017).
Isnandar juga sudah menghubungi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) agar segera menindak guru pelaku intimidasi itu. Sebab, Pemko Padangsidimpuan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan, sebab kewenangan itu sudah diambil-alih oleh provinsi.
”Saya langsung menghubungi Inspektorat Provinsi Sumut, agar oknum guru yang mengintimidasi itu segera diproses,”ujarnya.
Dia menyayangkan sikap guru yang sudah mengintimidasi korban dan dua orang rekannya. Sikap arogan tersebut tidak pantas dicontoh oleh guru-guru yang lain. Dia berharap para penegak hukum segera bertindakan, agar perilaku seperti itu tidak terulang lagi dan tidak ada lagi siswa yang menjadi korban.
(wib)