Anies Ingin Pilkada DKI Jujur Agar Kedamaian Tercipta di Ibu Kota

Anies Ingin Pilkada DKI Jujur Agar Kedamaian Tercipta di Ibu Kota
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan menginginkan Pilkada DKI Jakarta pada 19 April mendatang berjalan jujur. Sebab, kejujuran merupakan dasar utama munculnya kedamaian.
Anies mengatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) tambahan harus sesuai dengan jumlah pemilih. Begitu juga dengan Surat Keterangan (Suket). Tim, kata dia, menginginkan Pilkada DKI harus berjalan jujur.
"Kami percaya bahwa kejujuran ini menjadi syarat untuk muncul kedamaian. Kedamaian tak akan muncul bila ada praktik manipulatif. Jauhi praktik manipulatif supaya suasana tetap damai dan kondusif," kata Anies di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (7/4/2017).
Selain DPT yang bertambah sebanyak 109 ribu dan bertambahnya 11 TPS, Anies juga mempermasalahkan pengunaan Suket pada putaran kedua yan masih diperbolehkan Bawaslu.
Padahal, kata Anies, pada putaran pertama, pihaknya telah mempertanyakan jumlah 187.000 suket yang tidak jelas beredarnya. Termasuk dengan kemenangan 96 persen di 452 TPS.
"Kami ingin fair, kami tak ingin ada pihak-pihak yang tidak berhak dan ikut dalam Pilkada. Karena prosesnya pun banyak pertanyaan," ungkapnya.
Anies mengajak warga tetap mengawasi setiap TPS di Pilkada putaran kedua. Dia meminta sisa waktu yang kurang dua minggu lagi jauhi praktik manipulatif supaya suasana damai dan kondusif untuk membangun Jakarta yang lebih baik lagi.
Di sisa waktu kampanye ini, Anies memastikan fokus pada program-program yang membahagiakan warga Jakarta lima tahun ke depan.
"Kami terus menggaungkan pesan untuk warga Jakarta agar mendapatkan pendidikan yang baik, mendapatkan lapangan pekerjaan dan juga mendapatkan kesehatan baik," pungkasnya.
Anies mengatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) tambahan harus sesuai dengan jumlah pemilih. Begitu juga dengan Surat Keterangan (Suket). Tim, kata dia, menginginkan Pilkada DKI harus berjalan jujur.
"Kami percaya bahwa kejujuran ini menjadi syarat untuk muncul kedamaian. Kedamaian tak akan muncul bila ada praktik manipulatif. Jauhi praktik manipulatif supaya suasana tetap damai dan kondusif," kata Anies di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (7/4/2017).
Selain DPT yang bertambah sebanyak 109 ribu dan bertambahnya 11 TPS, Anies juga mempermasalahkan pengunaan Suket pada putaran kedua yan masih diperbolehkan Bawaslu.
Padahal, kata Anies, pada putaran pertama, pihaknya telah mempertanyakan jumlah 187.000 suket yang tidak jelas beredarnya. Termasuk dengan kemenangan 96 persen di 452 TPS.
"Kami ingin fair, kami tak ingin ada pihak-pihak yang tidak berhak dan ikut dalam Pilkada. Karena prosesnya pun banyak pertanyaan," ungkapnya.
Anies mengajak warga tetap mengawasi setiap TPS di Pilkada putaran kedua. Dia meminta sisa waktu yang kurang dua minggu lagi jauhi praktik manipulatif supaya suasana damai dan kondusif untuk membangun Jakarta yang lebih baik lagi.
Di sisa waktu kampanye ini, Anies memastikan fokus pada program-program yang membahagiakan warga Jakarta lima tahun ke depan.
"Kami terus menggaungkan pesan untuk warga Jakarta agar mendapatkan pendidikan yang baik, mendapatkan lapangan pekerjaan dan juga mendapatkan kesehatan baik," pungkasnya.
(pur)