Depresi, Ibu Rumah Tangga Ini Coba Terjun dari Jembatan Ampera
A
A
A
PALEMBANG - Jembatan Ampera yang merupakan ikon Kota Palembang, kembali menjadi tempat favorit masyarakat untuk melakukan aksi bunuh diri. Seperti yang terjadi, Rabu pagi (29/3/2017) sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang ibu rumah tangga nyaris saja mengakhiri hidupnya dengan cara hendak melompat dari atas jembatan tersebut.
Beruntung, aksi korban tersebut dipergoki oleh aparat patroli Satuan Sabhara Polresta Palembang yang melintas di lokasi kejadian, sehingga aksi terjun bebas itu dapat digagalkan.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede membenarkan adanya kejadian itu.
Menurut Maruly, saat diamankan, wanita yang mengenakan jilbab itu nampak masih mengalami shock.
"Saat kita bawa ke Polresta Palembang, keadaan korban mengalami shock. Belum bisa kita mintai keterangan," ungkap Maruly saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, saat itu korban langsung diserahkan oleh anggota patroli ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Korban ini enggan menyebutkan namanya. Petugas kita sedikit kesulitan memintai keterangan korban," tuturnya.
Sementara itu, menurut salah satu sumber, aksi nekat korban hendak terjun dari atas Jembatan Ampera tersebut dilakukan lantaran permasalahan rumah tangganya.
Dimana menurut informasi, korban yang belakangan diketahui berinisial DA itu merupakan istri dari seorang manager salah satu rumah makan terbesar yang ada di Palembang.
"Ada permasalahan rumah tangga. Mungkin korban sudah tak bisa berfikir jernih lagi sehingga nekat berbuat demikian," kata sumber yang enggan disebutkan namanya itu.
Hanya saja, saat ditanya mengenai identitas dari suami korban. Sumber itu enggan membeberkannya.
"Tidak bisa komentar banyak. Ini menyangkut rumah tangga korban. Yang jelas korban sudah dijemput pihak keluarganya dan diperbolehkan pulang," tukasnya.
Beruntung, aksi korban tersebut dipergoki oleh aparat patroli Satuan Sabhara Polresta Palembang yang melintas di lokasi kejadian, sehingga aksi terjun bebas itu dapat digagalkan.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede membenarkan adanya kejadian itu.
Menurut Maruly, saat diamankan, wanita yang mengenakan jilbab itu nampak masih mengalami shock.
"Saat kita bawa ke Polresta Palembang, keadaan korban mengalami shock. Belum bisa kita mintai keterangan," ungkap Maruly saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, saat itu korban langsung diserahkan oleh anggota patroli ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Korban ini enggan menyebutkan namanya. Petugas kita sedikit kesulitan memintai keterangan korban," tuturnya.
Sementara itu, menurut salah satu sumber, aksi nekat korban hendak terjun dari atas Jembatan Ampera tersebut dilakukan lantaran permasalahan rumah tangganya.
Dimana menurut informasi, korban yang belakangan diketahui berinisial DA itu merupakan istri dari seorang manager salah satu rumah makan terbesar yang ada di Palembang.
"Ada permasalahan rumah tangga. Mungkin korban sudah tak bisa berfikir jernih lagi sehingga nekat berbuat demikian," kata sumber yang enggan disebutkan namanya itu.
Hanya saja, saat ditanya mengenai identitas dari suami korban. Sumber itu enggan membeberkannya.
"Tidak bisa komentar banyak. Ini menyangkut rumah tangga korban. Yang jelas korban sudah dijemput pihak keluarganya dan diperbolehkan pulang," tukasnya.
(sms)