Banjir Meluas di Kota Solo, Enam Kelurahan Terendam

Kamis, 02 Maret 2017 - 17:45 WIB
Banjir Meluas di Kota...
Banjir Meluas di Kota Solo, Enam Kelurahan Terendam
A A A
SOLO - Bencana banjir yang terjadi di Kota Solo meluas. Sejumlah perkampungan yang ada di enam kelurahan dilaporkan terendam banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo pada Kamis (2/3/2017) dini hari. Daerah daerah yang terendam banjir adalah Kelurahan Kedung Lumbu di Kecamatan Pasar Kliwon; Kelurahan Gandekan, Kelurahan Jebres, Kelurahan Mojosongo di Kecamatan Jebres; serta Kelurahan Sondakan, dan Panularan di Kecamatan Laweyan.

Tercatat ada 120 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir yang merendam wilayah Kelurahan Kedunglumbu. Air mulai masuk Kamis dini hari sekitar pukul 24.00 WIB.

“Sampai siang hari air di lokasi itu belum sepenuhnya surut,” ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Eko Prajudhy Noor Aly, Kamis (2/3/2017) siang.

Sebagian warga mengungsi ke musala di wilayah setempat. Sementara itu, banjir yang merendam kawasan Kelurahan Gandekan terjadi akibat meluapnya Kali Pepe dan Kali Buntung.

Sebanyak 153 kepala keluarga sempat mengungsi ke kelurahan setempat. Sedangkan di Kelurahan Jebres banjir terjadi akibat meluapnya kali Anyar. Luapan air merendam rumah yang ditinggali 47 KK. “Saat banjir terjadi, warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Setelah pagi, air mulai surut dan warga berangsur kembali ke rumah. Sedangkan di Kelurahan Panularan, terjadi talud ambrol sepanjang sekitar 25 meter.

Talud berada pinggiran Kali Jenes di kawasan perbatasan dengan Kelurahan Bumi. Hujan dengan intensitas tinggi semalaman juga merendam rumah yang dihuni 44 KK di Kelurahan Mojosongo. Banjir juga sempat menimpa 12 rumah di Kelurahan Sondakan namun mulai surut pada Kamis dini hari.

Banjir sebelumnya merendam Kelurahan Bumi, dan Pajang di Kecamatan Laweyan akibat luapan Kali Jenes. Selain curah hujan yang tinggi, sungai meluap karena ada kiriman air dari wilayah Boyolali yang juga hujan.

Pihaknya mengimbau masyarakat waspada. Sebab sesuai ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrim masih akan terjadi selama sepekan ke depan.

Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 1.100 nasi bungkus untuk masyarakat yang menjadi korban banjir.

Selain itu, tim relawan PMI telah turun ke lokasi guna memantau kesehatan warga. Sebab pasca banjir, sejumlah penyakit biasanya mengiringi.

Seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), batuk, pilek, dan gatal gatal. Daerah yang menjadi focus antara lain warga di Bantaran Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Sewu, Sangkrah, dan Semanggi.

“Melalui relawan Sibat (siaga bencana berbasis masyarakat), penanganannya menjadi lebih cepat,” ungkap Sumartono. Sebab relawan yang ada di lapangan terus memberikan laporan perkembangan di lokasi bencana.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0829 seconds (0.1#10.140)