Satroni Bank, 7 Perampok Berpistol Hanya Dapat Brankas Kosong
A
A
A
PALI - Salah satu kantor cabang bank di Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) disatroni tujuh kawanan perampok bersenjata api pada Kamis dinihari (23/2/2017). Namun berdasarkan keterangan pihak bank, saat disatroni brankas dalam keadaan kosong karena sudah ditarik nasabah.
Para perampok berpistol tersebut hanya berhasil menggondol telepon genggam dan laptop milik karyawan bank tersebut.
Dari keterangan Manto (40) pemilik warung yang berada persis di depan bank tersebut, dirinya yang diikat kawanan perampok menjelaskan bahwa pelaku diperkirakan berjumlah tujuh orang menggunakan satu unit mobil jenis double gardan dan semuanya menggenggam senjata api jenis pistol.
"Mereka (kawanan perampok) ketika datang langsung menghampiri warung kami yang memang warung kami tidak pernah tutup. Ketika dekat, salah satu pelaku menodongkan pistol ke arah saya dan mengancam agar aku tidak berteriak. Karena takut saya hanya diam, dan ketika para pelaku mengikat saya dan anak saya yang masih berumur 13 tahun yang sedang duduk di samping saya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," papar Manto ketika dihubungi, Kamis (23/2/2017).
Setelah berhasil mengikat dirinya dan anaknya, dari pengakuan Manto, melihat kawanan perampok menuju ke arah belakang kantor bank tersebut dan mencongkel pintu belakang menggunakan linggis dan langsung masuk ke dalam ruangan.
"Di dalam ruangan bank itu ada empat pegawai yang sedang jaga malam, tiga dari empat pegawai itu juga mengalami hal sama seperti saya, diikat tangannya. Sementara yang satu lagi tidak diganggu karena sedang tidur pulas saat kejadian itu," timpalnya.
Untuk kerugian yang dialami pihak BRI, Manto tidak mengetahui persis berapa jumlah uang yang berhasil digondol perampok maupun barang-barang yang hilang. "Kerugian tanya sendiri ke pihak bank, aku tidak tahu masalah itu," ungkapnya.
Kejadian perampokan bank tersebut dibenarkan Kapolsek Penukal Abab AKP Denni NS, dirinya mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan langsung melakukan penyelidikan.
"Pelaku diperkirakan tujuh orang, mereka masuk melalui pintu belakang. Ada dua orang pemilik warung diikat di dalam warungnya, dan tiga orang diikat dalam ruangan bank. Sementara salah satu petugas bank yang ada di dalam ruangan tidak diikat karena sedang tidur pulas saat kejadian. Dari olah TKP kita temukan brangkas dalam keadaan rusak dan terbuka, namun menurut pihak bank, kas saat itu sedang kosong," jelasnya.
Selain menemukan brankas rusak, Kapolsek juga mengatakan bahwa satu unit laptop dan enam unit handphone milik petugas bank diambil perampok.
"Kasus ini kita selidiki, dan kita akan buka rekaman CCTV untuk mencocokkan data basenya, serta dari nomor handphone yang dibawa perampok juga bisa kita lacak untuk mengejar para pelaku," pungkasnya. Sementara pihak bank sampai saat berita ini diturunkan belum bisa dihubungi.
Para perampok berpistol tersebut hanya berhasil menggondol telepon genggam dan laptop milik karyawan bank tersebut.
Dari keterangan Manto (40) pemilik warung yang berada persis di depan bank tersebut, dirinya yang diikat kawanan perampok menjelaskan bahwa pelaku diperkirakan berjumlah tujuh orang menggunakan satu unit mobil jenis double gardan dan semuanya menggenggam senjata api jenis pistol.
"Mereka (kawanan perampok) ketika datang langsung menghampiri warung kami yang memang warung kami tidak pernah tutup. Ketika dekat, salah satu pelaku menodongkan pistol ke arah saya dan mengancam agar aku tidak berteriak. Karena takut saya hanya diam, dan ketika para pelaku mengikat saya dan anak saya yang masih berumur 13 tahun yang sedang duduk di samping saya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," papar Manto ketika dihubungi, Kamis (23/2/2017).
Setelah berhasil mengikat dirinya dan anaknya, dari pengakuan Manto, melihat kawanan perampok menuju ke arah belakang kantor bank tersebut dan mencongkel pintu belakang menggunakan linggis dan langsung masuk ke dalam ruangan.
"Di dalam ruangan bank itu ada empat pegawai yang sedang jaga malam, tiga dari empat pegawai itu juga mengalami hal sama seperti saya, diikat tangannya. Sementara yang satu lagi tidak diganggu karena sedang tidur pulas saat kejadian itu," timpalnya.
Untuk kerugian yang dialami pihak BRI, Manto tidak mengetahui persis berapa jumlah uang yang berhasil digondol perampok maupun barang-barang yang hilang. "Kerugian tanya sendiri ke pihak bank, aku tidak tahu masalah itu," ungkapnya.
Kejadian perampokan bank tersebut dibenarkan Kapolsek Penukal Abab AKP Denni NS, dirinya mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan langsung melakukan penyelidikan.
"Pelaku diperkirakan tujuh orang, mereka masuk melalui pintu belakang. Ada dua orang pemilik warung diikat di dalam warungnya, dan tiga orang diikat dalam ruangan bank. Sementara salah satu petugas bank yang ada di dalam ruangan tidak diikat karena sedang tidur pulas saat kejadian. Dari olah TKP kita temukan brangkas dalam keadaan rusak dan terbuka, namun menurut pihak bank, kas saat itu sedang kosong," jelasnya.
Selain menemukan brankas rusak, Kapolsek juga mengatakan bahwa satu unit laptop dan enam unit handphone milik petugas bank diambil perampok.
"Kasus ini kita selidiki, dan kita akan buka rekaman CCTV untuk mencocokkan data basenya, serta dari nomor handphone yang dibawa perampok juga bisa kita lacak untuk mengejar para pelaku," pungkasnya. Sementara pihak bank sampai saat berita ini diturunkan belum bisa dihubungi.
(sms)