Uap Air Muncul dari Dalam Tanah di Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Warga Dusun Kayen, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, gempar. Ini lantaran uap air panas muncul dari dalam tanah di samping rumah milik warga setempat.
Di salah satu pojok rumah milik Trisno Wiyono tiba-tiba keluar asap hangat dan ada uapnya Kamis pagi (16/2/2017). Para warga pun berduyun-duyun membuktikan lokasi tersebut.
Beberapa warga sempat memasang pipa plastik namun lama kelamaan bengkok. Akhirnya, pipa diganti dengan pipa besi dan uap terus keluar dari lubang pipa yang telah dimasukkan ke dalam tanah.
Para warga pun mengaitkan dengan cerita mengenai keberadaan gunung api purba di wilayah tersebut dan diduga lokasi tersebut merupakan pusat kawah gunung api purba.
Salah satu warga setempat, Supriyono mengatakan, kejadian keluarnya asap tersebut berawal ketika pemilik rumah, Trisno wiyono hendak menanam pohon binahong di pekarangan rumahnya.
Awalnya, Trisno tidak curiga dan langsung mencangkul pojok rumahnya tersebut. “Kejadian sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi. Saat mencangkul ada asap air keluar,” tuturnya kepada wartawan.
Para warga pun mengecek tanah di sekitarnya. Ternyata, tanah yang berjarak 50 centimeter dari titik lubang tersebut juga terasa hangat. Bahkan, besi pipa yang digunakan untuk menyalurkan asap juga ikut panas terkena asap.
Ketua RT 2, Susun Kayen, Tugiyo mengungkapkan dari cerita turun temurun lokasi Dusun Kayen merupakan puncak gunung api purba.
Namun demikian para warga juga tidak begitu mendalami cerita-cerita tersebut.”Mudah mudahan ada penelitian, apalagi air juga sudah kita dapatkan dari proses penyulingan uap tersebut,” ucapnya.
Sementara, Camat Gedangsari, Muhammad Setiawan Indriyanto mengungkapkan,untuk meneliti kandungan uap air, sampel penyulingan uap air tersebut langsung dibawa ke puskesmas.
Pihaknya berusaha mendapatkan informasi secepat mungkin kandungan uap air yang diperoleh dari penyulingan dengan pipa tersebut.”Tadi langsung saya minta dicek, namun hasilnya belum kami ketahui,” timpalnya.
Hingga saat ini, dia belum bisa memastikan penyebab tanah di lokasi tersebut mengeluarkan uap air panas.
“Dari cerita di sini merupakan satu kawasan dengan gunung api purba Nglanggeran, tetapi kami belum bisa memastikan apakah penyebabnya, kita tunggu penelitian selanjutnya,” pungkasnya.
Di salah satu pojok rumah milik Trisno Wiyono tiba-tiba keluar asap hangat dan ada uapnya Kamis pagi (16/2/2017). Para warga pun berduyun-duyun membuktikan lokasi tersebut.
Beberapa warga sempat memasang pipa plastik namun lama kelamaan bengkok. Akhirnya, pipa diganti dengan pipa besi dan uap terus keluar dari lubang pipa yang telah dimasukkan ke dalam tanah.
Para warga pun mengaitkan dengan cerita mengenai keberadaan gunung api purba di wilayah tersebut dan diduga lokasi tersebut merupakan pusat kawah gunung api purba.
Salah satu warga setempat, Supriyono mengatakan, kejadian keluarnya asap tersebut berawal ketika pemilik rumah, Trisno wiyono hendak menanam pohon binahong di pekarangan rumahnya.
Awalnya, Trisno tidak curiga dan langsung mencangkul pojok rumahnya tersebut. “Kejadian sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi. Saat mencangkul ada asap air keluar,” tuturnya kepada wartawan.
Para warga pun mengecek tanah di sekitarnya. Ternyata, tanah yang berjarak 50 centimeter dari titik lubang tersebut juga terasa hangat. Bahkan, besi pipa yang digunakan untuk menyalurkan asap juga ikut panas terkena asap.
Ketua RT 2, Susun Kayen, Tugiyo mengungkapkan dari cerita turun temurun lokasi Dusun Kayen merupakan puncak gunung api purba.
Namun demikian para warga juga tidak begitu mendalami cerita-cerita tersebut.”Mudah mudahan ada penelitian, apalagi air juga sudah kita dapatkan dari proses penyulingan uap tersebut,” ucapnya.
Sementara, Camat Gedangsari, Muhammad Setiawan Indriyanto mengungkapkan,untuk meneliti kandungan uap air, sampel penyulingan uap air tersebut langsung dibawa ke puskesmas.
Pihaknya berusaha mendapatkan informasi secepat mungkin kandungan uap air yang diperoleh dari penyulingan dengan pipa tersebut.”Tadi langsung saya minta dicek, namun hasilnya belum kami ketahui,” timpalnya.
Hingga saat ini, dia belum bisa memastikan penyebab tanah di lokasi tersebut mengeluarkan uap air panas.
“Dari cerita di sini merupakan satu kawasan dengan gunung api purba Nglanggeran, tetapi kami belum bisa memastikan apakah penyebabnya, kita tunggu penelitian selanjutnya,” pungkasnya.
(sms)