Tanjung Lesung Jadi Andalan Banten Perbaiki Ekonomi
A
A
A
BANTEN - Banten terus berbenah untuk memperbaiki ekonomi dan menekan angka kemiskinan. Dan, Tanjung Lesung kini diharapkan jadi salah andalan untuk mewujudkan keinginan provinsi yang bertetangga dengan Ibu Kota.
Tanjung Lesung sendiri sekarang sudah ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 12 proyek strategis nasional di Kawasan Banten.
Proyek lain antara lain pembangunan Tol Serang-Panimbang, Tol Kunciran-Serpong, Tol Serang-Cinere, dan Tol Serpong-Balaraja. Ditambah lagi proyek kereta api ekspres Soekarno Hatta- Sudirman, Bandara Banten Selatan Panimbang, dan pengembangan Bandara Soetta.
Selain itu, terdapat pembangunan terminal elpiji Banten berkapasitas 1 juta ton per tahun energi asal sampah kota-kota besar di Tangerang, Waduk Karian, serta percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk Tanjung Lesung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah menginginkan kawasan Tanjung Lesung sebagai wisata bahari dan alternatif wisata pantai setelah Bali. Selain didukung pantai yang indah, Tanjung Lesung juga memiliki coastal zone yang kuat dan Taman Nasional Bawah Laut.
Karena itu, pemerintah akan membuka akses untuk menuju ke kawasan ini. Tanjung Lesung merupakan kawasan wisata pantai yang memiliki luas areal 1500 hektar, kawasan ini terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jarak menuju tempat wisata ini dari Jakarta sekitar 180 km dengan waktu tempuh selama 4 jam.
Kondisi Tanjung Lesung sebagai daerah wisata memang sangat strategis karena berada di tengah antara pengembangan pariwisata di wilayah barat Kabupaten Pandeglang, yaitu Pantai Carita yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dan Taman Nasional Ujung Kulon tempat populasi badak cula satu. Kawasan wisata yang dikembangakan oleh Banten West Java (BWJ) ini menjadi perhatian besar dari pemerintah baik Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hingga pemerintah pusat. KEK Tanjung Lesung sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Tanjung Lesung beserta 9 kawasan lain dipilih karena secara bisnis menjadi lokasi yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memberikan dampak positif kepada perekonomian. Dari lahan 1.500 Ha itu, kawasan ini akan memiliki 26 hotel, resor, dan kondominium.
Selain itu, juga akan dibangun sejumlah fasilitas kesehatan, arena olah raga, dan fasilitas lain. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan sarana pendukung seperti akses menuju KEK Tanjung Lesung dengan menyiapkan jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan.
Adanya proses pembangunan KEK Tanjung Lesung ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 200.000 pekerja. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hudaya Latuconsina mengatakan, kondisi saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang melaksanakan pelelangan Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung.
"Kami juga pada 31 Januari 2017 di Sekretariat Dewan Nasional KEK dilaksanakan rapat pemantauan pembangunan kantor administrator KEK Tanjung Lesung,"kata Hudaya. (Teguh Mahardika)
Tanjung Lesung sendiri sekarang sudah ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 12 proyek strategis nasional di Kawasan Banten.
Proyek lain antara lain pembangunan Tol Serang-Panimbang, Tol Kunciran-Serpong, Tol Serang-Cinere, dan Tol Serpong-Balaraja. Ditambah lagi proyek kereta api ekspres Soekarno Hatta- Sudirman, Bandara Banten Selatan Panimbang, dan pengembangan Bandara Soetta.
Selain itu, terdapat pembangunan terminal elpiji Banten berkapasitas 1 juta ton per tahun energi asal sampah kota-kota besar di Tangerang, Waduk Karian, serta percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk Tanjung Lesung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah menginginkan kawasan Tanjung Lesung sebagai wisata bahari dan alternatif wisata pantai setelah Bali. Selain didukung pantai yang indah, Tanjung Lesung juga memiliki coastal zone yang kuat dan Taman Nasional Bawah Laut.
Karena itu, pemerintah akan membuka akses untuk menuju ke kawasan ini. Tanjung Lesung merupakan kawasan wisata pantai yang memiliki luas areal 1500 hektar, kawasan ini terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jarak menuju tempat wisata ini dari Jakarta sekitar 180 km dengan waktu tempuh selama 4 jam.
Kondisi Tanjung Lesung sebagai daerah wisata memang sangat strategis karena berada di tengah antara pengembangan pariwisata di wilayah barat Kabupaten Pandeglang, yaitu Pantai Carita yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dan Taman Nasional Ujung Kulon tempat populasi badak cula satu. Kawasan wisata yang dikembangakan oleh Banten West Java (BWJ) ini menjadi perhatian besar dari pemerintah baik Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hingga pemerintah pusat. KEK Tanjung Lesung sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Tanjung Lesung beserta 9 kawasan lain dipilih karena secara bisnis menjadi lokasi yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memberikan dampak positif kepada perekonomian. Dari lahan 1.500 Ha itu, kawasan ini akan memiliki 26 hotel, resor, dan kondominium.
Selain itu, juga akan dibangun sejumlah fasilitas kesehatan, arena olah raga, dan fasilitas lain. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan sarana pendukung seperti akses menuju KEK Tanjung Lesung dengan menyiapkan jalan tol, bandar udara, dan pelabuhan.
Adanya proses pembangunan KEK Tanjung Lesung ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 200.000 pekerja. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hudaya Latuconsina mengatakan, kondisi saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang melaksanakan pelelangan Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung.
"Kami juga pada 31 Januari 2017 di Sekretariat Dewan Nasional KEK dilaksanakan rapat pemantauan pembangunan kantor administrator KEK Tanjung Lesung,"kata Hudaya. (Teguh Mahardika)
(bbk)