PDIP Dukung Viktor-Nasir, Bentuk Kebhinekaan di Lembata
A
A
A
LEWOLEBA - Kepala daerah selayaknya lebih banyak bertugas di daerahnya dan saat yang bersamaan menyampaikan program yang mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat.
"Pilihlah bupati yang tinggal di Lembata dan memberi perhatian kepada masyarakat Lembata," ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menjadi juru kampanye bagi pasangan Viktor Mado Watun dan Mohamad Nasir pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP bersama PKB pada Pilkada Kabupaten Lembata di tepi Pelabuhan Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/1/2017).
Pasangan Viktor dan Nasir yang akrab disingkat dengan Viktori mendapat nomor urut 2 saat Pilkada Lembata digelar 15 Februari mendatang.
Turut hadir sebagai juru kampanye Herman Hery, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI yang berasal dari daerah pemilihan NTT, Frans Lebu Raya, Gubernur NTT yang hadir dalam kapasitas Ketua DPD PDIP NTT serta perwakilan PKB.
Saat tiba di area kampanye terbuka yang dihadiri hampir 10.000 massa simpatisan paslon Viktori, Hasto dan rombongan disematkan pakaian adat Lembata. Bahkan, Hasto didaulat menjadi warga kehormatan Lembata.
“Saya bangga menjadi bagian Lembata dan memakai pakaian yang ditenun ini dengan rapi ini,” kata Hasto diawal orasinya. Hasto mengatakan dukungan PDIP tunggal kepada pasangan Viktori.
"Saya datang ke Lembata membawa salam dari Mama Megawati. Memberi dukungan kepada pasangan Viktor dan Nasir sebagai bentuk kebhinekaan Indonesia. Kehadiran di NTT ini, khususnya di Lembata karena tidak ada persoalan kebhinekaan,” timpal Hasto.
Hasto mengatakan pasangan Viktor-Nasir menjadi calon yang menyatukan pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten demi kemajuan Lembata.
Sebagai ilustrasi, Hasto memberikan gambaran bagaimana Presiden Jokowi telah lima kali hadir ke NTT dalam dua tahun pemerintahannya.
Ini sebagai cermin dan kepedulian pembangunan di wilayah timur Indonesia harus dipercepat. Bahkan wilayah perbatasan dengan Timor Leste saat ini sudah bagus.
Hasto juga sempat menyampaikan orasinya dalam dua pantun. Dia terinspirasi seorang ‘raja pantun’ yang sebelumnya tampil dan menghibur massa dengan jokes dan sindiran-sindirannya.
Selepas berpantun, Hasto secara serius menyampaikan nasihat kepada paslon Viktori agar bila terpilih nanti akan berupaya mengatasi ketidakadilan agar masyarakat misikin dapat harapan baru.
Sementara kepada ribuan simpatisan yang hadir di lokasi, Hasto mengingatkan agar tidak mau dibeli suaranya.
"Pilihlah bupati yang tinggal di Lembata dan memberi perhatian kepada masyarakat Lembata," ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menjadi juru kampanye bagi pasangan Viktor Mado Watun dan Mohamad Nasir pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP bersama PKB pada Pilkada Kabupaten Lembata di tepi Pelabuhan Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/1/2017).
Pasangan Viktor dan Nasir yang akrab disingkat dengan Viktori mendapat nomor urut 2 saat Pilkada Lembata digelar 15 Februari mendatang.
Turut hadir sebagai juru kampanye Herman Hery, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI yang berasal dari daerah pemilihan NTT, Frans Lebu Raya, Gubernur NTT yang hadir dalam kapasitas Ketua DPD PDIP NTT serta perwakilan PKB.
Saat tiba di area kampanye terbuka yang dihadiri hampir 10.000 massa simpatisan paslon Viktori, Hasto dan rombongan disematkan pakaian adat Lembata. Bahkan, Hasto didaulat menjadi warga kehormatan Lembata.
“Saya bangga menjadi bagian Lembata dan memakai pakaian yang ditenun ini dengan rapi ini,” kata Hasto diawal orasinya. Hasto mengatakan dukungan PDIP tunggal kepada pasangan Viktori.
"Saya datang ke Lembata membawa salam dari Mama Megawati. Memberi dukungan kepada pasangan Viktor dan Nasir sebagai bentuk kebhinekaan Indonesia. Kehadiran di NTT ini, khususnya di Lembata karena tidak ada persoalan kebhinekaan,” timpal Hasto.
Hasto mengatakan pasangan Viktor-Nasir menjadi calon yang menyatukan pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten demi kemajuan Lembata.
Sebagai ilustrasi, Hasto memberikan gambaran bagaimana Presiden Jokowi telah lima kali hadir ke NTT dalam dua tahun pemerintahannya.
Ini sebagai cermin dan kepedulian pembangunan di wilayah timur Indonesia harus dipercepat. Bahkan wilayah perbatasan dengan Timor Leste saat ini sudah bagus.
Hasto juga sempat menyampaikan orasinya dalam dua pantun. Dia terinspirasi seorang ‘raja pantun’ yang sebelumnya tampil dan menghibur massa dengan jokes dan sindiran-sindirannya.
Selepas berpantun, Hasto secara serius menyampaikan nasihat kepada paslon Viktori agar bila terpilih nanti akan berupaya mengatasi ketidakadilan agar masyarakat misikin dapat harapan baru.
Sementara kepada ribuan simpatisan yang hadir di lokasi, Hasto mengingatkan agar tidak mau dibeli suaranya.
(sms)