Pelajar SD dan SMP di Subang Ternyata Hobi 'Ngelem' Aibon

Jum'at, 27 Januari 2017 - 20:52 WIB
Pelajar SD dan SMP di...
Pelajar SD dan SMP di Subang Ternyata Hobi 'Ngelem' Aibon
A A A
SUBANG - Kebiasaan mabuk dengan cara 'ngelem' (menghirup lem aibon) yang dioplos dengan salah satu jenis obat batuk, rupanya sedang menjadi tren di sebagian kalangan pelajar Kabupaten Subang. Tak hanya usia dewasa, tradisi 'ngelem' juga sudah menyasar pelajar setingkat SMP, bahkan sampai ke kalangan pelajar sekolah dasar (SD).

Kasus ini, di antaranya, ditemukan terjadi di kalangan pelajar Kecamatan Purwadadi, menyusul adanya penemuan ratusan kaleng lem aibon dan puluhan bungkus komik di sekitar lapang alun-alun Kecamatan Purwadadi.

"Ratusan kaleng aibon dan bungkus komik ini ditemukan petugas kecamatan ketika sedang beberesih (bersih-bersih) lapangan. Sepertinya, itu bekas dipakai anak-anak sekolah," ujar Camat Purwadadi, Asep Sopandi, kepada KORAN SINDO, Jumat (27/1/2017).

Pihaknya mengaku, sangat kaget dan prihatin, kebiasaan 'ngelem' ini bisa menyasar sampai ke anak-anak pelajar di bawah umur, dari tingkat SMP hingga SD.

Dirinya menegaskan, segera berkoordinasi dengan aparat Polsek, Koramil, Satpol PP serta seluruh sekolah terkait, untuk menangani tradisi buruk tersebut. Bahkan, pihaknya memastikan bakal menggelar razia gabungan untuk menghilangkan kebiasaan 'ngelem' ini.

"Kami secepatnya membentuk Tim Satgas pengendalian siswa nakal yang melanggar aturan sekolah, agar perilaku-perilaku buruk seperti (ngelem) itu enggak terulang dan jadi kebiasaan,"tegas Asep.

Tokoh warga Purwadadi, Yayan Sunaryo, menyebut, fenomena banyaknya pengonsumsi lem aibon dan komik dengan dosis berlebihan, agar mereka mabuk, bahkan tak sadarkan diri, harus segera dicegah.

"Semua elemen harus segera bekerjasama untuk untuk melakukan pencegahan. Miris sekali anak-anak pelajar mabuk-mabukan dengan media lem dan obat batuk, padahal mereka generasi harapan bangsa. Mau jadi apa nantinya mereka?," imbuhnya.

Terpisah, petugas Satpol PP Kecamatan Purwadadi, Nano, mengaku, beberapa kali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) para pelajar yang sedang mengonsumsi lem aibon. Mayoritas mereka merupakan pelajar SMP, bahkan ada juga pelajar SD.

"Aktivitas ngelem ini, biasanya mereka lakukan di saat jam pelajaran atau malam hari. Saya beberapa kali memergoki mereka, lalu menegurnya agar tidak mengulangi kebiasaan itu. Tapi, kenyataannya, para oknum pelajar itu tetap saja membandel. Sehingga, perlu ada upaya serius dari semua pihak untuk menanganinya," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1004 seconds (0.1#10.140)