Banjir Rendam Sembilan Kelurahan, Warga Manado Mulai Mengungsi
A
A
A
MANADO - Hujan yang terus mengguyur Kota Manado hingga Kamis (26/1/2017) siang, mengakibatkan wilayah yang terendam banjir bertambah. Sudah sembilan lingkungan kelurahan yang terendam banjir, yaitu Kelurahan Bailang, Mahawu, Ternate Tanjung, Ternate Baru, Ketang Baru, Karame, Dendengan Dalam, Komo Luar, dan Paal Dua.
Ketinggian air yang merendam sejumlah wilayah, mulai setinggi 30 cm sampai 1 meter. Para lurah tampak sibuk memantau kondisi air dan mengimbau warga untuk secepatnya mengungsi. "Cepat mengungsi. Tetap ikuti petunjuk pemerintah," imbau Lurah Ketang Baru, Mohamad Awal
Sementara itu, warga yang terdampak banjir mulai mengungsi. Mereka menuju sekolah dan masjid untuk menjadi tempat pengungsian sementara. Warga di Kelurahan Ketang Baru, Lingkungan III, Kota Manado dan sekitarnya mengungsi karena air dari daerah aliran sungai (DAS) Tondano telah meluap.
"Kami mengungsi karena air sudah sampai di lutut orang dewasa. Tempat pengungsian ada di Sekolah SD Negeri 13 Manado," ujar Warga Karang Baru, Fahrun Koem, Rabu (26/1/2017).
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sam Ratulangi, Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan rilis peringatan dini cuaca ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan kilat serta angin kencang akan melanda wilayah Manado, Bitung, Tondano, Amurang, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro.
Ketinggian air yang merendam sejumlah wilayah, mulai setinggi 30 cm sampai 1 meter. Para lurah tampak sibuk memantau kondisi air dan mengimbau warga untuk secepatnya mengungsi. "Cepat mengungsi. Tetap ikuti petunjuk pemerintah," imbau Lurah Ketang Baru, Mohamad Awal
Sementara itu, warga yang terdampak banjir mulai mengungsi. Mereka menuju sekolah dan masjid untuk menjadi tempat pengungsian sementara. Warga di Kelurahan Ketang Baru, Lingkungan III, Kota Manado dan sekitarnya mengungsi karena air dari daerah aliran sungai (DAS) Tondano telah meluap.
"Kami mengungsi karena air sudah sampai di lutut orang dewasa. Tempat pengungsian ada di Sekolah SD Negeri 13 Manado," ujar Warga Karang Baru, Fahrun Koem, Rabu (26/1/2017).
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sam Ratulangi, Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan rilis peringatan dini cuaca ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan kilat serta angin kencang akan melanda wilayah Manado, Bitung, Tondano, Amurang, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro.
(wib)