Ikatan Pesantren Indonesia Ciptakan Digital Santripreneur
A
A
A
PONTIANAK - Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) terus bergerak melakukan konsolidasi ke dewan pimpinan wilayah (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) se- Indonesia untuk meneguhkan tradisi pesantren dalam menjaga NKRI di tengah maraknya banyak faham yang merongrong kedaulatan negara.
Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP IPI KH Zaini Ahmad dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi, Jumat (20/1/2017). Konsolidasi dilakukan DPP IPI di Pondok Pesantren Antal Amin Kuburaya, Pontianak, Kalimantan Barat.
KH Zaini Ahmad mengatakan, salah satu cara meneguhkan tradisi pesantren yakni dengan membangun perekonomian berbasis pesantren. Untuk itulah, kata dia, IPI berkomitmen mewujudkan santri wirausaha digital atau digital santripreneur yang berbasis perekonomian pesantren.
"Kami melengkapi para santri dengan pengetahuan melalui pelatihan dan sarana untuk bisa memperoleh penghasilan dari usaha digital," kata dia.
Zaini Ahmad yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Pasuruan Jawa Timur itu menyebutkan, untuk tahap awal akan diperkenalkan jenis usaha ritel dan usaha digital dengan menggunakan aplikasi yang dapat melakukan transaksi kebutuhan dasar masyarakat saat ini.
Misalnya saja pembelian pulsa, pembelian token listrik, agen penyedia layanan perbankan syariah, pembayaran kredit dan tiket transportasi umum.
Dalam kesempatan itu hadir Ketua DPW IPI Kalbar KH Misbach. KH Misbach mengatakan, kegiatan ini merupakan misi IPI untuk mensejahterakan santri dan meningkatkan kualitas pesantren dalam ekonomi sosial umat.
Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP IPI KH Zaini Ahmad dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi, Jumat (20/1/2017). Konsolidasi dilakukan DPP IPI di Pondok Pesantren Antal Amin Kuburaya, Pontianak, Kalimantan Barat.
KH Zaini Ahmad mengatakan, salah satu cara meneguhkan tradisi pesantren yakni dengan membangun perekonomian berbasis pesantren. Untuk itulah, kata dia, IPI berkomitmen mewujudkan santri wirausaha digital atau digital santripreneur yang berbasis perekonomian pesantren.
"Kami melengkapi para santri dengan pengetahuan melalui pelatihan dan sarana untuk bisa memperoleh penghasilan dari usaha digital," kata dia.
Zaini Ahmad yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Pasuruan Jawa Timur itu menyebutkan, untuk tahap awal akan diperkenalkan jenis usaha ritel dan usaha digital dengan menggunakan aplikasi yang dapat melakukan transaksi kebutuhan dasar masyarakat saat ini.
Misalnya saja pembelian pulsa, pembelian token listrik, agen penyedia layanan perbankan syariah, pembayaran kredit dan tiket transportasi umum.
Dalam kesempatan itu hadir Ketua DPW IPI Kalbar KH Misbach. KH Misbach mengatakan, kegiatan ini merupakan misi IPI untuk mensejahterakan santri dan meningkatkan kualitas pesantren dalam ekonomi sosial umat.
(sms)