Banjir Masih Rendam 700 Rumah Warga Kabupaten Pasuruan
A
A
A
PASURUAN - Meski hujan mulai reda, genangan banjir di Desa Kedung Ringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masih terjadi. Genangan air dengan ketinggian mencapai 40 cm ini masih merendam sekitar 700 rumah warga, akses jalan, serta areal persawahan dan tambak.
Kepala Desa Kedung Ringin Vicky Ariyanto mengungkapkan, genangan banjir ini merendam permukiman warga sejak pekan lalu. Sulitnya air menyusut karena di kawasan tersebut terjadi cekungan yang lebih rendah dibanding muka air Sungai Wrati.
"Dalam kondisi normal, genangan air ini akan menyusut hingga tiga hari mendatang. Namun jika hujan kembali turun, debit air genangan akan bertahan atau meningkat lagi," kata Vicky Ariyanto, Jumat (20/1/2017).
Akibat bencana banjir yang terus terjadi pada musim penghujan, aktivitas perekonomian warga menjadi terganggu. Kerugian material akibat banjir sudah tak terhitung lagi. Pihaknya berharap ada keseriusan dari pemerintah untuk menormalisasi sungai dan meninggikan tanggul pengaman.
"Kami ingin agar normalisasi sungai dan perbaikan tanggul segera dilakukan. Masyarakat tidak pernah tahu, sungai tersebut menjadi kewenangan Pemkab Pasuruan atau Pemprov Jatim yang selama ini saling lempar tanggung jawab. Mereka hanya minta ada tindakan nyata untuk menangani bencana banjir yang terus terjadi," kata Kades Vicky.
Sementara itu, banjir yang terus terjadi selama sepekan terakhir, menggugah kepedulian jajaran Kantor Bea Cukai Pasuruan. Melalui sumbangan yang dikumpulkan dari seluruh pegawai di Kementerian Keuangan, mereka menyalurkan bantuan kepada korban banjir di tiga lokasi.
Bantuan paket sembako di antaranya terdiri dari beras, minyak goreng, mi instan, susu dan biskuit didistribusikan di tiga lokasi yang terendam banjir. Ketiga lokasi tersebut yakni Desa Kedung Ringin, Kecamatan Beji; Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil; dan Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pasuruan Bier Budi K menyatakan bantuan paket sembako ini merupakan bentuk kepedulian para karyawan di jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Indonesia terhadap masyarakat yang tertimpa bencana alam.
Kepala Desa Kedung Ringin Vicky Ariyanto mengungkapkan, genangan banjir ini merendam permukiman warga sejak pekan lalu. Sulitnya air menyusut karena di kawasan tersebut terjadi cekungan yang lebih rendah dibanding muka air Sungai Wrati.
"Dalam kondisi normal, genangan air ini akan menyusut hingga tiga hari mendatang. Namun jika hujan kembali turun, debit air genangan akan bertahan atau meningkat lagi," kata Vicky Ariyanto, Jumat (20/1/2017).
Akibat bencana banjir yang terus terjadi pada musim penghujan, aktivitas perekonomian warga menjadi terganggu. Kerugian material akibat banjir sudah tak terhitung lagi. Pihaknya berharap ada keseriusan dari pemerintah untuk menormalisasi sungai dan meninggikan tanggul pengaman.
"Kami ingin agar normalisasi sungai dan perbaikan tanggul segera dilakukan. Masyarakat tidak pernah tahu, sungai tersebut menjadi kewenangan Pemkab Pasuruan atau Pemprov Jatim yang selama ini saling lempar tanggung jawab. Mereka hanya minta ada tindakan nyata untuk menangani bencana banjir yang terus terjadi," kata Kades Vicky.
Sementara itu, banjir yang terus terjadi selama sepekan terakhir, menggugah kepedulian jajaran Kantor Bea Cukai Pasuruan. Melalui sumbangan yang dikumpulkan dari seluruh pegawai di Kementerian Keuangan, mereka menyalurkan bantuan kepada korban banjir di tiga lokasi.
Bantuan paket sembako di antaranya terdiri dari beras, minyak goreng, mi instan, susu dan biskuit didistribusikan di tiga lokasi yang terendam banjir. Ketiga lokasi tersebut yakni Desa Kedung Ringin, Kecamatan Beji; Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil; dan Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pasuruan Bier Budi K menyatakan bantuan paket sembako ini merupakan bentuk kepedulian para karyawan di jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Indonesia terhadap masyarakat yang tertimpa bencana alam.
(zik)