Mahasiswa asal Bima Turun Jalan Galang Dana Korban Banjir
A
A
A
SLEMAN - Keluarga pelajar dan mahasiswa asal Bima, Nusa Tengara Barat di Yogyakarta turun ke jalan melakukan aksi sosial pengalangan dana. Mereka tersebar di beberapa titik perempatan lampu traffic light seperti di sepanjang Jalan Lingkar Utara, Depok, Sleman, Jumat (23/12).Saat lampu menyala merah, beberapa mahasiswa dan mahasiswi tak sungkan membawa kardus untuk meminta donasi pada masyarakat penguna jalan. Mereka berjalan mengitari pengguna kendaran, baik motor maupun mobil yang ingin menyumbang dana seikhlasnya.Ada juga dua mahasiswa yang membentangkan spanduk di tempat penyeberangan, tepatnya di bawah lampu rambu-rambu lalu lintas. Spanduk dari kain putih yang ditulis dengan cat semprot warna biru itu bertuliskan 'Kepma Bima Yogyakarta, Aksi Penggalangan Dana Peduli Bencana Banjir Bandang Bima - NTB. Mohon Bantuannya, Pray For Bima'.Mereka melakukan aksi pengalangan dana ini secara bergantian. Saat lampu traffic light mendekati waktu untuk menyala hijau, mereka segera menepi untuk memberi ruang bagi masyarakat pengguna jalan.Pengguna jalan melihat aksi yang dilakukan para pelajar dan mahasiswa asal Bima di Yogyakarta ini cukup santun. Senyum para mahasiswa ditebar, meski tak sedikit pengendara melambaikan tangan pertanda tak ingin mendonasikan dana untuk korban bencana banjir di Bima."Ketika kita ngasih meskipun hanya sedikit diterima dengan senyum. Setelah jalan, ada lagi di lampu traffic light, ketika tidak memberi mereka juga senyum, mereka tulus ingin membantu korban bencana," kata salah satu pengguna jalan, Parmin, Jum'at.Ada juga mahasiswa yang menyampaikan orasi dengan pengeras suara. Mereka mengaku dana yang terkumpul nantinya akan disumbangkan ke para korban bencana banjir di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, NTB. Namun, tak sedikit di beberapa titik hanya bentangan spanduk."Terimakasih bantuannya pada para pengguna jalan, dana yang terkumpul akan kami berikan pada saudara-saudara kami di Bima yang hingga saat ini masih membutuhkan bantuan. Hati-hati di jalan, semoga perjalanan anda selamat sampai tujuan," kata salah satu mahasiswa dalam orasinya di perempatan Condongcatur, Depok, Sleman.Sebagaimana diketahui, banjir yang terjadi pada Rabu (21/12), karena sungai Paruga meluap. Luapan banjir itu menyebabkan pemukiman penduduk terendam air. Daerah yang terkena luapan banjir cukup luas, mulai dari Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung, hingga Dara.BPBD Kota Bima mencatat data sementara ada 593 rumah rusak berat, 2.400 ruaak sedang, dan 16.226 rusak ringan. Tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir ini, namun ribuan orang mengungsi ke tempat lebih aman. Tanggap darurat diberlakuan selama dua pekan, hingga 4 Januari 2017.
(nug)