Banjir di Pantura Indramayu Meluas, Rendam Lumbung Padi Nasional
A
A
A
INDRAMAYU - Musibah banjir yang melanda Pantura Indramayu Jawa Barat, Kamis pagi (15/12/2016) semakin meluas. Karena selain merendam ratusan rumah, banjir mulai menggenangi ratusan hektare lahan pertanian. Banjir setinggi 1 meter di daerah lumbung padi nasional ini mengancam produktivitas padi nasional. Musibah banjir ini terjadi akibat jebolnya tanggul di Bendungan Sumur Watu, Indramayu sehingga kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan pengamatan banjir setinggi 1 meter ini merendam ratusan hektare lahan pertanian di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang merupakan wilayah penyuplai padi nasional. Lahan persawahan yang baru satu minggu ditanami di wilayah Kecamatan Losarang ini rusak akibat diterjang banjir.
Para petani di Pantura Indramayu harus menanggung beban kerugian yang sangat besar dimana seluruh tanaman yang baru ditanami bibit padi rusak dan membusuk karena terendam banjir. Agar bisa tetap menghasilkan produksi padi para petani akan menanam kembali benih padi yang baru sehingga masa panen petani akan mundur satu bulan.
Wartono warga setempat mengaku, musibah banjir di wilayah ini terjadi akibat jebolnya tanggul di Bendungan Sumur Watu sehingga luapan air tersebut menggenangi areal persawahan. Luapan ini juga menenggelamkan areal tambak ikan bandeng dan udang milik warga kerugianpun ditaksir mencapai Rp500 juta lebih.
Selain merendam areal persawahan dan tambak ikan musibah banjir ini juga memutuskan akses Jalan Raya di Kecamatan Losarang ribuan warga harus berhati-hati ketika menyeberangi jalan yang tergenangi air. Banjir juga merendam pipa Pertamina yang membentang di lokasi banjir.
Berdasarkan pengamatan banjir setinggi 1 meter ini merendam ratusan hektare lahan pertanian di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang merupakan wilayah penyuplai padi nasional. Lahan persawahan yang baru satu minggu ditanami di wilayah Kecamatan Losarang ini rusak akibat diterjang banjir.
Para petani di Pantura Indramayu harus menanggung beban kerugian yang sangat besar dimana seluruh tanaman yang baru ditanami bibit padi rusak dan membusuk karena terendam banjir. Agar bisa tetap menghasilkan produksi padi para petani akan menanam kembali benih padi yang baru sehingga masa panen petani akan mundur satu bulan.
Wartono warga setempat mengaku, musibah banjir di wilayah ini terjadi akibat jebolnya tanggul di Bendungan Sumur Watu sehingga luapan air tersebut menggenangi areal persawahan. Luapan ini juga menenggelamkan areal tambak ikan bandeng dan udang milik warga kerugianpun ditaksir mencapai Rp500 juta lebih.
Selain merendam areal persawahan dan tambak ikan musibah banjir ini juga memutuskan akses Jalan Raya di Kecamatan Losarang ribuan warga harus berhati-hati ketika menyeberangi jalan yang tergenangi air. Banjir juga merendam pipa Pertamina yang membentang di lokasi banjir.
(sms)