Pasukan Asmaul Husna Polri Diapresiasi Masyarakat
A
A
A
GARUT - Upaya Polri dalam mengamankan aksi 4 November 2016 lalu dengan menerjunkan pasukan Asmaul Husna menuai banyak pujian. Berbagai elemen masyarakat memberikan apresiasi positif.
Imam besar Masjid Garut Ustaz Husein Mubarok mengatakan, pasukan Asmaul Husna terbukti ampuh dalam meredam emosi ratusan ribu orang yang menggelar aksi massa. “Saya ucapkan selamat kepada kalian (pasukan Asmaul Husna), akhirnya aksi berjalan damai,” ujar Husein dalam siaran pers yang diterima SINDOnew, Jumat (11/11/2016).
Sebelumnya, Juru bicara FPI Munarman turut mengapresiasi pengerahan pasukan khusus Polri tersebut. Menurutnya, setiap orang yang membacakan Asmaul Husna tidak boleh dilarang. “Ya baguslah, orang dzikir ya bagus dong,” ungkap Munarman.
Senada diungkapkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU menilai, apa yang dilakukan Korps Bhayangkara merupakan sesuatu yang positif. “Itu taktis untuk menyejukkan keadaan agar tidak panas,” ujar Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.
Seperti diketahui, untuk penanganan humanis dalam demo 4 November 2016, Polri menempuh upaya yang berbeda. Polri membentuk pasukan Asmaul Husna. Pasukan yang dipimpin Wakapolres Jakarta Timur AKBP Arif Rachman ini didatangkan dari Brimob Polda Jawa Barat, Polda Banten dan Polres Jakarta Timur.
Imam besar Masjid Garut Ustaz Husein Mubarok mengatakan, pasukan Asmaul Husna terbukti ampuh dalam meredam emosi ratusan ribu orang yang menggelar aksi massa. “Saya ucapkan selamat kepada kalian (pasukan Asmaul Husna), akhirnya aksi berjalan damai,” ujar Husein dalam siaran pers yang diterima SINDOnew, Jumat (11/11/2016).
Sebelumnya, Juru bicara FPI Munarman turut mengapresiasi pengerahan pasukan khusus Polri tersebut. Menurutnya, setiap orang yang membacakan Asmaul Husna tidak boleh dilarang. “Ya baguslah, orang dzikir ya bagus dong,” ungkap Munarman.
Senada diungkapkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU menilai, apa yang dilakukan Korps Bhayangkara merupakan sesuatu yang positif. “Itu taktis untuk menyejukkan keadaan agar tidak panas,” ujar Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.
Seperti diketahui, untuk penanganan humanis dalam demo 4 November 2016, Polri menempuh upaya yang berbeda. Polri membentuk pasukan Asmaul Husna. Pasukan yang dipimpin Wakapolres Jakarta Timur AKBP Arif Rachman ini didatangkan dari Brimob Polda Jawa Barat, Polda Banten dan Polres Jakarta Timur.
(whb)