Amankan Demo 4 November, Kapolda Jateng Larang Anggota Gunakan Peluru Tajam
A
A
A
SEMARANG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono memerintahkan anggotanya tidak menggunakan peluru tajam atau senjata api dalam mengamankan demonstrasi terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan digelar 4 November 2016.
Hal itu dikatakan Condro saat memimpin apel gelar pasukan Siaga 1 untuk pengamanan demonstrasi tersebut di Lapangan Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (3/11/2016). Siaga 1 terhitung mulai hari ini, Kamis (3/11/2016) hingga Sabtu (5/11/2016).
"Dugaan penistaan agama oleh Saudara Ahok ini membuat respons umat muslim di berbagai daerah menuntut proses hukum, termasuk di Jawa Tengah," kata Condro Kirono.
Condro menyebut saat ini Mabes Polri memproses kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. "Sudah periksa 21 saksi, tentu ini akan bertambah, saksi dari tokoh agama, saksi hukum pidana, dan ahli bahasa," ujarnya.
Jenderal polisi dua bintang itu mengatakan, demonstrasi pada 4 November 2016 antara lain akan digelar di Semarang, Pati, Karanganyar, Pekalongan, Magelang, dan Solo.
"Kami BKO tiap wilayah 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi), dari Brimob dan Sabhara. Saya tekankan dalam penanganan unjuk rasa kali ini kedepankan persuasif. Provost nanti cek, tidak ada yang bawa senpi atau peluru tajam," kata Kapolda.
Dalam apel tadi, Kepala Satuan Brimob Polda Jawa Tengah Kombes Pol Anis Victor mengecek pasukannya didampingi Kepala Subbidang Provost Bid Propam Polda Jawa Tengah AKBP Amingga. Dia memerintahkan anggotanya yang pagi ini membawa peluru tajam untuk mengembalikan alias tidak dipakai.
Hal itu dikatakan Condro saat memimpin apel gelar pasukan Siaga 1 untuk pengamanan demonstrasi tersebut di Lapangan Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (3/11/2016). Siaga 1 terhitung mulai hari ini, Kamis (3/11/2016) hingga Sabtu (5/11/2016).
"Dugaan penistaan agama oleh Saudara Ahok ini membuat respons umat muslim di berbagai daerah menuntut proses hukum, termasuk di Jawa Tengah," kata Condro Kirono.
Condro menyebut saat ini Mabes Polri memproses kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. "Sudah periksa 21 saksi, tentu ini akan bertambah, saksi dari tokoh agama, saksi hukum pidana, dan ahli bahasa," ujarnya.
Jenderal polisi dua bintang itu mengatakan, demonstrasi pada 4 November 2016 antara lain akan digelar di Semarang, Pati, Karanganyar, Pekalongan, Magelang, dan Solo.
"Kami BKO tiap wilayah 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi), dari Brimob dan Sabhara. Saya tekankan dalam penanganan unjuk rasa kali ini kedepankan persuasif. Provost nanti cek, tidak ada yang bawa senpi atau peluru tajam," kata Kapolda.
Dalam apel tadi, Kepala Satuan Brimob Polda Jawa Tengah Kombes Pol Anis Victor mengecek pasukannya didampingi Kepala Subbidang Provost Bid Propam Polda Jawa Tengah AKBP Amingga. Dia memerintahkan anggotanya yang pagi ini membawa peluru tajam untuk mengembalikan alias tidak dipakai.
(zik)