Bedah Rumah, Bukti Kepedulian Polisi terhadap Warga Kurang Mampu
A
A
A
BANTUL - Bahagia dirasakan keluarga Samijo. Rumah yang dahulu berdinding tripleks dan berlubang, kini berubah menjadi rumah sederhana dengan dinding batako. Warga Dusun Pancuran, Desa Terong, Dlingo, Bantul, DIY ini pun mengungkapkan kegembiraan begitu Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat menyambangi rumah yang telah selesai diperbaiki oleh Polsek Dlingo Bantul bersama warga sekitar secara gotong royong.
"Saya tidak bisa banyak berkata-kata, karena saya hanya orang kecil dengan upah pas-pasan sebagai buruh bangunan. Terima kasih kepada Bapak Babinkamtibmas, Bapak Kapolsek Dlingo, dan Bapak Kapolda yang datang dan masuk ke rumah kecil saya ini," kata Samijo, Jumat (28/10/2016).
Dia menjelaskan, untuk melakukan renovasi rumah yang sudah banyak yang berlubang dan bocor gentengnya ini, pihak Polsek Dlingo bersama warga membutuhkan waktu satu minggu. Dengan anggaran terbatas, bisa melakukan renovasi rumah sehingga layak untuk keluarga kecil tersebut.
"Dulu lantai rumah saya belum diplester, sekarang sudah plesteran semen dan diberikan karpet juga. Ruangan kamar juga menjadi layak dan ada penyekat dengan ruang tamu," ucapnya.
Kapolda DIY Brigjen Prasta Wahyu Hidayat pun bangga dengan semangat dan niatan Babinkamtibmas Desa Terong. Dia berharap langkah Babinkamtibmas dan anggota Polsek Dlingo di daerah terpencil di Bantul ini bisa ditiru polsek-polsek dan Babinkamtibmas lainnya di seluruh DIY.
"Ini bentuk kepedulian yang harus dicontoh. Saya datang langsung karena bangga dan berharap ini ditiru. Ini sebagai motivator bagi yang lainnya," ucapnya.
Dia mengakui, bedah rumah memang bisa dilakukan oleh pemkab atau negara. Namun, polisi juga membuktikan diri bisa hadir di saat masyarakat membutuhkan. Dengan modal awal Rp5 jutaan yang diambil dari iuran polisi di Polsek, ternyata mampu memotivasi pemerintah desa, dusun, dan masyarakat luas untuk berpartisipasi.
"Kami sebenarnya juga didukung LSM untuk hadir dan berbagi dengan masyarakat tidak mampu, makanya kepedulian seperti ini yang terus kita dorong. Ini harus diteruskan oleh Polsek-Polsek lain di DIY ini," kata Prasta.
Menurutnya, banyak dimensi yang bisa diambil dari aksi bedah rumah ini. Pertama, sisi kesehatan yang ditunjukkan dengan bangunan yang memenuhi standar kesehatan, termasuk cukup udara dan sinar. Dari sisi keamanan juga demikian. Rumah standar sederhana ini lebih aman dari sebelumnya sehingga kriminalitas berupa kasus pencurian bisa diminimalkan.
"Begitu juga dengan moral. Ini berkaitan dengan kepedulian terhadap sesama yang bisa ditumbuhkan," pungkasnya.
"Saya tidak bisa banyak berkata-kata, karena saya hanya orang kecil dengan upah pas-pasan sebagai buruh bangunan. Terima kasih kepada Bapak Babinkamtibmas, Bapak Kapolsek Dlingo, dan Bapak Kapolda yang datang dan masuk ke rumah kecil saya ini," kata Samijo, Jumat (28/10/2016).
Dia menjelaskan, untuk melakukan renovasi rumah yang sudah banyak yang berlubang dan bocor gentengnya ini, pihak Polsek Dlingo bersama warga membutuhkan waktu satu minggu. Dengan anggaran terbatas, bisa melakukan renovasi rumah sehingga layak untuk keluarga kecil tersebut.
"Dulu lantai rumah saya belum diplester, sekarang sudah plesteran semen dan diberikan karpet juga. Ruangan kamar juga menjadi layak dan ada penyekat dengan ruang tamu," ucapnya.
Kapolda DIY Brigjen Prasta Wahyu Hidayat pun bangga dengan semangat dan niatan Babinkamtibmas Desa Terong. Dia berharap langkah Babinkamtibmas dan anggota Polsek Dlingo di daerah terpencil di Bantul ini bisa ditiru polsek-polsek dan Babinkamtibmas lainnya di seluruh DIY.
"Ini bentuk kepedulian yang harus dicontoh. Saya datang langsung karena bangga dan berharap ini ditiru. Ini sebagai motivator bagi yang lainnya," ucapnya.
Dia mengakui, bedah rumah memang bisa dilakukan oleh pemkab atau negara. Namun, polisi juga membuktikan diri bisa hadir di saat masyarakat membutuhkan. Dengan modal awal Rp5 jutaan yang diambil dari iuran polisi di Polsek, ternyata mampu memotivasi pemerintah desa, dusun, dan masyarakat luas untuk berpartisipasi.
"Kami sebenarnya juga didukung LSM untuk hadir dan berbagi dengan masyarakat tidak mampu, makanya kepedulian seperti ini yang terus kita dorong. Ini harus diteruskan oleh Polsek-Polsek lain di DIY ini," kata Prasta.
Menurutnya, banyak dimensi yang bisa diambil dari aksi bedah rumah ini. Pertama, sisi kesehatan yang ditunjukkan dengan bangunan yang memenuhi standar kesehatan, termasuk cukup udara dan sinar. Dari sisi keamanan juga demikian. Rumah standar sederhana ini lebih aman dari sebelumnya sehingga kriminalitas berupa kasus pencurian bisa diminimalkan.
"Begitu juga dengan moral. Ini berkaitan dengan kepedulian terhadap sesama yang bisa ditumbuhkan," pungkasnya.
(zik)