Banjir, Akses Dua Kecamatan di Madina Terputus
A
A
A
MANDAILING NATAL - Banjir terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Akibatnya, akses ke dua daerah tersebut terputus.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun, air masih menggenangi pemukiman warga. Banjir terjadi di Kecamatan Natal berada di desa, Patiluban, Kampung Sawah, Sikara-Kara, Balimbing, Tegal Sari dan Bonda Kase.
Sedangkan di Kecamatan Muara Batang Gadis terjadi di Desa Hutaimbaru dan sepanjang jalan nasional menuju Singkuang dari Desa Tabuyung.
Diakui Kepala Desa Pasar 4 Natal Nofri, banjir akibat meluapnya Sungai Batang Natal. Meluapnya sungai tersebut akibat hujan deras yang turun sejak beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, ketinggian banjir di rumah penduduk mencapai 1 meter, hingga menggenangi pemukiman warga. "Kalau hujan masih turun, kemungkinan debit air akan semakin tinggi, karena arus Sungai Batang Natal masih deras," ujarnya, kemarin.
Lebih lanjut dia mengatakan, banjir mengakibatkan arus transportasi menuju Kota Natal dari Kota Padangsidimpun terputus total, karena tidam bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
"Untuk sepeda motor terpaksa dinaikkan ke perahu agar bisa melintas," imbuhnya.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan perahu yang dipergunakan untuk mengangkut anak sekolah dari Pasar V Natal hanyut.
"Tidak ada korban jiwa meski perahu pengangkut anak sekolah hanyut,"ujarnya.
Menurutnya, warga di Natal sempat khawatir ada korban jiwa, sehingga warga langsung mencari perahu yang hanyut.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun, air masih menggenangi pemukiman warga. Banjir terjadi di Kecamatan Natal berada di desa, Patiluban, Kampung Sawah, Sikara-Kara, Balimbing, Tegal Sari dan Bonda Kase.
Sedangkan di Kecamatan Muara Batang Gadis terjadi di Desa Hutaimbaru dan sepanjang jalan nasional menuju Singkuang dari Desa Tabuyung.
Diakui Kepala Desa Pasar 4 Natal Nofri, banjir akibat meluapnya Sungai Batang Natal. Meluapnya sungai tersebut akibat hujan deras yang turun sejak beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, ketinggian banjir di rumah penduduk mencapai 1 meter, hingga menggenangi pemukiman warga. "Kalau hujan masih turun, kemungkinan debit air akan semakin tinggi, karena arus Sungai Batang Natal masih deras," ujarnya, kemarin.
Lebih lanjut dia mengatakan, banjir mengakibatkan arus transportasi menuju Kota Natal dari Kota Padangsidimpun terputus total, karena tidam bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
"Untuk sepeda motor terpaksa dinaikkan ke perahu agar bisa melintas," imbuhnya.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan perahu yang dipergunakan untuk mengangkut anak sekolah dari Pasar V Natal hanyut.
"Tidak ada korban jiwa meski perahu pengangkut anak sekolah hanyut,"ujarnya.
Menurutnya, warga di Natal sempat khawatir ada korban jiwa, sehingga warga langsung mencari perahu yang hanyut.
(maf)