BNPB Sarankan Masa Tanggap Darurat Diperpanjang
A
A
A
GARUT - Proses pencarian korban banjir Kabupaten Garut diperpanjang menjadi 14 hari. Memasuki hari kelima tanggap darurat, jumlah korban tewas yang berhasil ditemukan mencapai 34 orang.
Saat ini jumlah korban yang dinyatakan hilang tercatat sebanyak 19 orang. Proses pencarian difokuskan di aliran Sungai Cimanuk hingga Waduk Situgede, Kabupaten Sumedang.
"Kami hanya bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah, biasanya tanggap darurat dilakukan selama 14 hari. Terlebih banyak layanan masyarakat belum optimal dan korban yang hilang masih banyak, 19 orang," kata Kepala Badan Nasional Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei seusai rapat koordinasi di Makodim 0611 Garut, Senin (26/9/2016) petang.
Willem menyatakan, pelaksanaan tanggap darurat yang dilakukan seluruhnya dibiayai pemerintah pusat. Pembiayaan tersebut salah satunya terkait menormalkan kembali pelayanan di RSUD, sekolah, dan juga relokasi korban bencana banjir.
"Untuk tanggap darurat dalam waktu enam hari ini, setidaknya telah menghabiskan dana operasional sebesar Rp400 juta, terutama untuk keperluan sewa kendaraan, beli peralatan, dan lainnya."
Selain tanggap darurat, ungkap dia, kondisi korban pengungsian yang menempati Rusunawa Cilawu sebanyak 98 orang dari jumlah 453 kepala keluarga pengungsi, mesti mendapat perhatian pemerintah daerah. Presiden Joko Widodo atas nama pemerintah pusat, lanjut Willem, telah memberikan dua gedung rusunawa masing-masing berkapasitas 200 orang.
Bantuan rusunawa ini juga datang dari pengusaha Qatar Charity yang akan memberikan dua bangunan rusunawa. Dengan demikian, rusunawa yang berada di Kabupaten Garut berjumlah lima unit.
"Jadi nanti bantaran Sungai Cimanuk akan dipasang larangan untuk masyarakat agar tidak membangun lagi rumah berada di aliran sungai. Mereka akan tetap mengisi bangunan rusunawa yang diberikan oleh pemerintah daerah, pusat, dan salah seorang pengusaha untuk ditempati. Bantaran sungai tersebut nanti akan digunakan untuk lahan hijau," ujarnya.
BMKG, tambah Willem, telah mengeluarkan ancaman banjir dan tanah longsor hingga bulan Januari, dengan intensitas hujan sangat tinggi. BNPB meminta agar pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi laporan BMKG kepada masyarakat agar selalu waspada.
"Kami meminta agar pemerintah daerah tetap harus melakukan sosialisasi, terutama soal intensitas sekarang ini hujan akan terjadi sampai bulan Januari 2017 mendatang."
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengungkapkan, masa tanggap darurat akan diperpanjang selama 14 hari setelah diputuskan Bupati Garut pada Selasa (27/9/2016) besok.
"Kami sepakat tanggap darurat diperpanjang selama 14 hari terhitung mulai besok, akan tetapi itu akan diumumkan oleh Bupati Garut," ucap Helmi.
Saat ini jumlah korban yang dinyatakan hilang tercatat sebanyak 19 orang. Proses pencarian difokuskan di aliran Sungai Cimanuk hingga Waduk Situgede, Kabupaten Sumedang.
"Kami hanya bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah, biasanya tanggap darurat dilakukan selama 14 hari. Terlebih banyak layanan masyarakat belum optimal dan korban yang hilang masih banyak, 19 orang," kata Kepala Badan Nasional Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei seusai rapat koordinasi di Makodim 0611 Garut, Senin (26/9/2016) petang.
Willem menyatakan, pelaksanaan tanggap darurat yang dilakukan seluruhnya dibiayai pemerintah pusat. Pembiayaan tersebut salah satunya terkait menormalkan kembali pelayanan di RSUD, sekolah, dan juga relokasi korban bencana banjir.
"Untuk tanggap darurat dalam waktu enam hari ini, setidaknya telah menghabiskan dana operasional sebesar Rp400 juta, terutama untuk keperluan sewa kendaraan, beli peralatan, dan lainnya."
Selain tanggap darurat, ungkap dia, kondisi korban pengungsian yang menempati Rusunawa Cilawu sebanyak 98 orang dari jumlah 453 kepala keluarga pengungsi, mesti mendapat perhatian pemerintah daerah. Presiden Joko Widodo atas nama pemerintah pusat, lanjut Willem, telah memberikan dua gedung rusunawa masing-masing berkapasitas 200 orang.
Bantuan rusunawa ini juga datang dari pengusaha Qatar Charity yang akan memberikan dua bangunan rusunawa. Dengan demikian, rusunawa yang berada di Kabupaten Garut berjumlah lima unit.
"Jadi nanti bantaran Sungai Cimanuk akan dipasang larangan untuk masyarakat agar tidak membangun lagi rumah berada di aliran sungai. Mereka akan tetap mengisi bangunan rusunawa yang diberikan oleh pemerintah daerah, pusat, dan salah seorang pengusaha untuk ditempati. Bantaran sungai tersebut nanti akan digunakan untuk lahan hijau," ujarnya.
BMKG, tambah Willem, telah mengeluarkan ancaman banjir dan tanah longsor hingga bulan Januari, dengan intensitas hujan sangat tinggi. BNPB meminta agar pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi laporan BMKG kepada masyarakat agar selalu waspada.
"Kami meminta agar pemerintah daerah tetap harus melakukan sosialisasi, terutama soal intensitas sekarang ini hujan akan terjadi sampai bulan Januari 2017 mendatang."
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengungkapkan, masa tanggap darurat akan diperpanjang selama 14 hari setelah diputuskan Bupati Garut pada Selasa (27/9/2016) besok.
"Kami sepakat tanggap darurat diperpanjang selama 14 hari terhitung mulai besok, akan tetapi itu akan diumumkan oleh Bupati Garut," ucap Helmi.
(zik)