Menyedihkan, Bocah Penerima KIP Ini Dalam Keadaan Lumpuh
A
A
A
KOTAWARINGIN TIMUR - Kondisi kesehatan, Wana (13) warga Jalan Budi Utama, RT 02, Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng sungguh memprihatinkan.
Bagaimana tidak seluruh anggota badannya dalam keadaan lumpuh sehingga untuk sekedar makan dan minum serta aktivitas lainnya ia harus membutuhkan bantuan orang lain.
Putra Anang Halus ini sudah menderita kelumpuhan sejak lahir. Sejak kecil Wana belum pernah mendapatkan penanganan serius dari dokter.
Kurangnya penanganan terhadap Wana karena keluarganya tidak mampu untuk berobat. Tempat tinggal keluarga Wana yang hanya terbuat dari papan dan beratap daun.
Terkuaknya, kondisi Wana berawal dari kunjungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Desa Kubu yang menyambangi rumahnya untuk melakukan pendataan terhadap penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Pihak PKBM terkejut karena salah satu penerima KIP kondisinya sangat memprihatinkan. Ia lumpuh dan hanya berbaring di tempat tidur.
Menurut Yayan, salah seorang pegiat di PKBM Desa Putera Perantau Desa Kubu, Kecamatan Kumai, saat PKBM melakukan kunjungan dalam rangka pendataan terhadap penerima KIP ternyata yang bersangkutan dalam kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk mengikuti proses belajar.
Ia memaparkan, keseharian Wana hanya bisa berbaring dan tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa.
Bahkan ia juga belum mendapat perawatan dari dokter untuk penanganan lebih lanjut. "Kami terkejut saat melihat kondisi anak tersebut ternyata lumpuh dan tidak berdaya," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kubu Kecamatan Kumai Jarmani, salah satu warganya menderita kelumpuhan yang diderita sejak lahir.
Karena keterbatasan fisik ia belum mengenyam pendidikan dan karena keterbatasan ekonomi belum mendapatkan perawatan sewajarnya.
"Memang betul ada satu warga kami yang menderita kelumpuhan sejak lahir, nanti hal ini akan kami tindak lanjuti," pungkasnya.
Bagaimana tidak seluruh anggota badannya dalam keadaan lumpuh sehingga untuk sekedar makan dan minum serta aktivitas lainnya ia harus membutuhkan bantuan orang lain.
Putra Anang Halus ini sudah menderita kelumpuhan sejak lahir. Sejak kecil Wana belum pernah mendapatkan penanganan serius dari dokter.
Kurangnya penanganan terhadap Wana karena keluarganya tidak mampu untuk berobat. Tempat tinggal keluarga Wana yang hanya terbuat dari papan dan beratap daun.
Terkuaknya, kondisi Wana berawal dari kunjungan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Desa Kubu yang menyambangi rumahnya untuk melakukan pendataan terhadap penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Pihak PKBM terkejut karena salah satu penerima KIP kondisinya sangat memprihatinkan. Ia lumpuh dan hanya berbaring di tempat tidur.
Menurut Yayan, salah seorang pegiat di PKBM Desa Putera Perantau Desa Kubu, Kecamatan Kumai, saat PKBM melakukan kunjungan dalam rangka pendataan terhadap penerima KIP ternyata yang bersangkutan dalam kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk mengikuti proses belajar.
Ia memaparkan, keseharian Wana hanya bisa berbaring dan tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa.
Bahkan ia juga belum mendapat perawatan dari dokter untuk penanganan lebih lanjut. "Kami terkejut saat melihat kondisi anak tersebut ternyata lumpuh dan tidak berdaya," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kubu Kecamatan Kumai Jarmani, salah satu warganya menderita kelumpuhan yang diderita sejak lahir.
Karena keterbatasan fisik ia belum mengenyam pendidikan dan karena keterbatasan ekonomi belum mendapatkan perawatan sewajarnya.
"Memang betul ada satu warga kami yang menderita kelumpuhan sejak lahir, nanti hal ini akan kami tindak lanjuti," pungkasnya.
(nag)