Banjir Terjang Trenggalek, Suami Arumi Bachsin Akan Lakukan Ini

Kamis, 18 Agustus 2016 - 13:26 WIB
Banjir Terjang Trenggalek, Suami Arumi Bachsin Akan Lakukan Ini
Banjir Terjang Trenggalek, Suami Arumi Bachsin Akan Lakukan Ini
A A A
TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak bertekad menyudahi banjir yang setiap tahun rutin melanda masyarakat Trenggalek. Suami artis Arumi Bachsin ini akan meminta bantuan Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan upaya terpadu memetakan dan menyusun strategi pengelolaan sumber daya air.

Hal itu menyusul rencana kunjungan Dirjen SDA ke Trenggalek, Kamis (18/8/2016) ini. "Kami akan gunakan momentum ini," ujar Bupati Emil melalui pesan pendek yang direpetisi dan disampaikan Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Priyanto kepada KORAN SINDO.

Banjir yang berasal dari luapan sungai Tawing atau Sungai Kampak merendam ribuan rumah warga Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Pogalan. Sungai yang berhulu di wilayah selatan dan berhilir ke utara dan timur (Timur laut) tidak mampu menampung guyuran air hujan berintensitas tinggi.

Sejumlah dam air, yakni Dam Widoro dan Dam Dawung telah dibuka. Bupati Emil turun ke lokasi sejak pukul 03.00 WIB. Namun, banjir yang berlangsung tepat di peringatan HUT ke-71 RI itu masih awet merendam permukiman. Hingga menjelang petang banjir masih menggenang di sejumlah ruas jalan dan area persawahan di wilayah Kecamatan Pogalan.

Secara bersamaan, longsor menerjang Desa Senden dan Desa Bendoagung Kecamatan Kampak. Selain menutup akses jalan perbatasan Kecamatan Kampak dan Kecamatan Munjungan, timbunan material menewaskan satu orang warga Desa Senden.

Korban yang bernama Sukilah (80), tertidur saat runtuhan material menimpa rumahnya. Emil menjelaskan, sehari sebelumnya Pemkab Trenggalek membawa tim Balai Besar Brantas ke wilayah Kecamatan Munjungan.

Kedatangan tim terkait dengan pemetaan strategi pengendalian banjir Sungai Tawing. "Dan curah besar hujan bisa jadi karena gelombang La Nina (susulan kemarau parah El Nino tahun lalu)," sambungnya via SMS.

Robohnya tiang listrik akibat longsor sempat membuat listrik di kawasan Kecamatan Kampak padam. Kecuali di sebagian Dusun Ngadimulyo dan Dusun Ponggok Desa Besuki, listrik telah menyala.

Banyaknya titik longsor di jalur Kampak-Munjungan membuat penanganan tidak cukup sehari. Kendati demikian, warga masih bisa mengambil jalur alternatif melalui jalan Dongko (Pandean). Informasi yang dihimpun longsor serupa juga terjadi di Desa Pakel, Kecamatan Watulimo.

Tidak hanya menerjang rumah warga, longsor juga merusak empat kuburan umum hingga membuat empat jenazah keluar ke permukaan. "Musibah yang terjadi di Watulimo tidak ada korban jiwa," pungkasnya.

Juru bicara Basarnas Trenggalek Brian Gautama berharap pemkab segera melakukan normalisasi sungai. Sebab, tidak sedikit sungai, terutama Sungai Tawing, yang telah mengalami pendangkalan.

"Perlu pengerukan. Sebab abrasi yang terjadi pada dinding sungai telah mengakibatkan sedimentasi di dasar sungai," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 8.0959 seconds (0.1#10.140)