Pria Korban Begal Ini Tergeletak di Pinggir Jalan Ciamis
A
A
A
CIAMIS - Nasib malang menimpa Suripto (34), warga Dusun Mekarsari, Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah. Dia ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Ciamis-Banjar Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat.
Warga yang menemukan Suripto langsung melaporkannya ke Polsek Cijeungjing. Ternyata pria tersebut merupakan korban pencurian dengan kekerasan (curas) atau perampokan yang terjadi di Cilacap, lalu dibuang pelaku di Ciamis.
Kanit Reskrim Polsek Cijeungjing Aiptu Radius Windu menuturkan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat ditemukannya seorang pria tergeletak di pinggir jalan yang diduga korban curas. Kemudian, pihaknya langsung menuju lokasi penemuan dan langsung menolong korban curas itu, lalu membawanya ke Mapolsek Cijeungjing.
"Kemudian kita meminta keterangan dari korban dan mengaku bahwa dia ini merupakan korban pencurian dengan kekerasan di wilayah Cilacap namun dibuang di wilayah hukum Ciamis," jelasnya, Rabu (10/8/2016).
Pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Polres Cilacap terkait kasus curas tersebut. Sementara, korban dipersilakan untuk beristirahat di Mapolsek Cijeungjing sebelum dipulangkan ke Cilacap.
Sementara itu, korban Suripto mengaku dirampok atau dibegal di tengah jalan di wilayah Cilacap oleh lima orang yang diduga polisi gadungan. Saat itu, dia tengah mengendarai mobil boks sepulang dari Kota Banjar membawa barang dari sebuah minimarket di daerah Banjar.
Sewaktu perjalanan pulang kembali ke Cilacap, di tengah jalan sudah masuk Cilacap mobil boks yang dikendarainya dipepet sebuah minibus dan memaksanya untuk berhenti menepi. Dia melihat di dalam mobil tersebut berpenumpang lima orang, dengan mengenakan seragam diduga seperti petugas kepolisian.
"Saya lalu berhenti, ada yang turun satu orang tetapi seperti memakai seragam polisi menghampiri dan menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraan, lalu pelaku meminta sejumlah uang karena pajak kendaraannya habis," ungkapnya.
Saat itu, Suripto tidak memberikan uang karena tidak mempunyai uang untuk diberikan kepada pelaku. Lalu pelaku menyuruh Suripto keluar dari mobil dan membawanya ke mobil Avanza untuk menemui pelaku lainnya yang mengaku sebagai seorang komandannya.
"Lalu saya didorong dan dipukuli sampai diikat, kemudian saya dibawa menggunakan mobil Avanza itu dan sampai akhirnya dibuang di pinggir jalan," jelasnya.
Warga yang menemukan Suripto langsung melaporkannya ke Polsek Cijeungjing. Ternyata pria tersebut merupakan korban pencurian dengan kekerasan (curas) atau perampokan yang terjadi di Cilacap, lalu dibuang pelaku di Ciamis.
Kanit Reskrim Polsek Cijeungjing Aiptu Radius Windu menuturkan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat ditemukannya seorang pria tergeletak di pinggir jalan yang diduga korban curas. Kemudian, pihaknya langsung menuju lokasi penemuan dan langsung menolong korban curas itu, lalu membawanya ke Mapolsek Cijeungjing.
"Kemudian kita meminta keterangan dari korban dan mengaku bahwa dia ini merupakan korban pencurian dengan kekerasan di wilayah Cilacap namun dibuang di wilayah hukum Ciamis," jelasnya, Rabu (10/8/2016).
Pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Polres Cilacap terkait kasus curas tersebut. Sementara, korban dipersilakan untuk beristirahat di Mapolsek Cijeungjing sebelum dipulangkan ke Cilacap.
Sementara itu, korban Suripto mengaku dirampok atau dibegal di tengah jalan di wilayah Cilacap oleh lima orang yang diduga polisi gadungan. Saat itu, dia tengah mengendarai mobil boks sepulang dari Kota Banjar membawa barang dari sebuah minimarket di daerah Banjar.
Sewaktu perjalanan pulang kembali ke Cilacap, di tengah jalan sudah masuk Cilacap mobil boks yang dikendarainya dipepet sebuah minibus dan memaksanya untuk berhenti menepi. Dia melihat di dalam mobil tersebut berpenumpang lima orang, dengan mengenakan seragam diduga seperti petugas kepolisian.
"Saya lalu berhenti, ada yang turun satu orang tetapi seperti memakai seragam polisi menghampiri dan menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraan, lalu pelaku meminta sejumlah uang karena pajak kendaraannya habis," ungkapnya.
Saat itu, Suripto tidak memberikan uang karena tidak mempunyai uang untuk diberikan kepada pelaku. Lalu pelaku menyuruh Suripto keluar dari mobil dan membawanya ke mobil Avanza untuk menemui pelaku lainnya yang mengaku sebagai seorang komandannya.
"Lalu saya didorong dan dipukuli sampai diikat, kemudian saya dibawa menggunakan mobil Avanza itu dan sampai akhirnya dibuang di pinggir jalan," jelasnya.
(zik)