Bawa Narkoba dari Pulau Rupat, Umar Bakri Dicokok Polisi
A
A
A
PEKANBARU - Pihak kepolisian mengamankan Umar Bakri (41) karena berusaha membawa narkoba dari Pulau Rupat, Bengkalis ke Kota Dumai, Riau. Selain Umar Bakri, polisi juga menangkap temannya Feriyanus (26).
Keduanya ditangkap tadi malam di Sungai Dumai Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota oleh tim Satuan Narkoba dan Satuan Polisi Perairan Dumai.
"Dari Umar Bakri dan temannya didapat barang bukti sabu paket sedang," kata Kapolresta Dumai AKBP Donald Ginting Senin (8/8/2016).
Kedua tersangka ditangkap dalam operasi penyergapan. Polisi yang sudah mendapatkan informasi keberadaan tersangka langsung mencegat speedboat yang dikendarai Umar Bakri dan Feriyanus.
Petugas melakukan pengeledahan speedboat yang dikemudikan Umar Bakri. Saat dilakukan pengeledahan di tubuh korban tidak ditemukan barang bukti narkoba.
"Narkotika jenis sabu ternyata disembunyikan kedua tersangka di selang kabel handel mesin speed boat," tutur Donald.
Kepada polisi, keduanya mengaku bahwa paket sabu seberat 1,82 gram itu didapat dari pengedar di Pulau Rupat. "Pengakuannya mereka membawa ke Dumai karena mau mengkonsumsi sendiri, tidak untuk dijual," pungkasnya.
Keduanya ditangkap tadi malam di Sungai Dumai Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota oleh tim Satuan Narkoba dan Satuan Polisi Perairan Dumai.
"Dari Umar Bakri dan temannya didapat barang bukti sabu paket sedang," kata Kapolresta Dumai AKBP Donald Ginting Senin (8/8/2016).
Kedua tersangka ditangkap dalam operasi penyergapan. Polisi yang sudah mendapatkan informasi keberadaan tersangka langsung mencegat speedboat yang dikendarai Umar Bakri dan Feriyanus.
Petugas melakukan pengeledahan speedboat yang dikemudikan Umar Bakri. Saat dilakukan pengeledahan di tubuh korban tidak ditemukan barang bukti narkoba.
"Narkotika jenis sabu ternyata disembunyikan kedua tersangka di selang kabel handel mesin speed boat," tutur Donald.
Kepada polisi, keduanya mengaku bahwa paket sabu seberat 1,82 gram itu didapat dari pengedar di Pulau Rupat. "Pengakuannya mereka membawa ke Dumai karena mau mengkonsumsi sendiri, tidak untuk dijual," pungkasnya.
(nag)