Nazwa Balita Penderita Gizi Buruk Menghembuskan Napas Terakhir
A
A
A
BARITO SELATAN - Nazwa (4), balita yang diduga menderita gizi buruk akhirnya meninggal dunia Minggu 7 Agustus 2016 malam.
Sebelumnya Nazwa sempat dirawat di RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah selama dua pekan.
Meninggalnya anak bungsu dari tujuh bersaudara anak pasangan Ardiansyah (40), dan Norhayat (35), ini terjadi saat perjalanan pulang, tepatnya di Desa Telang Baru, Kabupaten Barito Timur (Bartim).
"Meninggalnya Nazwa saat dalam perjalanan pulang ke Desa Telang Baru, Bartim," kata kepala Dinas Kesehatan Barsel, Daryomo Sukiastono melalui Kasi Kesehatan Dasar, Kalam Jihad, di kantornya, Senin (8/8/2016).
Ia mengatakan, pihak keluarga memaksa membawa Nazwa pulang ke kampung halaman di Desa Mangkatir Kecamatan Dusun Hilir, Barito Timur, Kalteng.
"Kita bersama dokter spesialis anak sudah memberikan pengertian agar Nazwa tetap dirawat, namun keluarganya tetap memaksa dan bersedia membuat surat pernyataan menolak untuk dirawat," bebernya.
Padahal lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel sudah memfasilitasi dengan memberikan bantuan, baik dari pemerintah Desa Mangkatir, Kecamatan Dusun Hilir.
Untuk biaya pengobatan dan perawatan selama perawatan digratiskan oleh pemerintah. Termasuk biaya makan keluarga yang menunggu di rumah sakit. Namun apa daya pihak keluarga tetap memaksa untuk membawanya pulang.
Selain itu, lanjut dia, administrasi BPJS sudah dibuat oleh pemkab dan rencananya Nazwa akan dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada Senin.
Sebelumnya Nazwa sempat dirawat di RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah selama dua pekan.
Meninggalnya anak bungsu dari tujuh bersaudara anak pasangan Ardiansyah (40), dan Norhayat (35), ini terjadi saat perjalanan pulang, tepatnya di Desa Telang Baru, Kabupaten Barito Timur (Bartim).
"Meninggalnya Nazwa saat dalam perjalanan pulang ke Desa Telang Baru, Bartim," kata kepala Dinas Kesehatan Barsel, Daryomo Sukiastono melalui Kasi Kesehatan Dasar, Kalam Jihad, di kantornya, Senin (8/8/2016).
Ia mengatakan, pihak keluarga memaksa membawa Nazwa pulang ke kampung halaman di Desa Mangkatir Kecamatan Dusun Hilir, Barito Timur, Kalteng.
"Kita bersama dokter spesialis anak sudah memberikan pengertian agar Nazwa tetap dirawat, namun keluarganya tetap memaksa dan bersedia membuat surat pernyataan menolak untuk dirawat," bebernya.
Padahal lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel sudah memfasilitasi dengan memberikan bantuan, baik dari pemerintah Desa Mangkatir, Kecamatan Dusun Hilir.
Untuk biaya pengobatan dan perawatan selama perawatan digratiskan oleh pemerintah. Termasuk biaya makan keluarga yang menunggu di rumah sakit. Namun apa daya pihak keluarga tetap memaksa untuk membawanya pulang.
Selain itu, lanjut dia, administrasi BPJS sudah dibuat oleh pemkab dan rencananya Nazwa akan dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada Senin.
(nag)