Hantam Truk Tronton, Ibu dan Anak Tewas Seketika
A
A
A
BLITAR - Tri Rahayu (31) warga Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi dan anaknya Naila Ramadhani Azzahra (3) tewas seketika setelah motor yang dikendarainya menghantam truk tronton AG 9034 UP dari arah berlawanan.
Dalam kecelakaan itu, Desi Putri Aulia Rohmah, anak korban yang lain menderita luka parah. Bocah berusia sembilan tahun itu dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Blitar AKP Eko Iskandar insiden lalu lintas itu terjadi di jalan raya Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Saat ini pihaknya masih memeriksa sopir tronton.
"Selain itu kita juga memintai keterangan saksi di lokasi kejadian," ujar Eko kepada wartawan. Dengan sepeda motor Honda scoopy nopol AG 6728 KAA, Tri Rahayu membonceng kedua anaknya. Naila berada di depan dan Desi di belakang.
Informasi yang dihimpun, korban dalam perjalanan pulang usai menjemput kedua bocah dari sekolah. Saksi mata di lapangan melihat korban sempat mampir di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengisi bahan bakar.
Dari SPBU yang berjarak dekat dari TKP korban memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Namun laju motor tiba-tiba oleng saat menyalip kendaraan di depanya.
Diduga korban kaget dan tidak mampu mengendalikan diri saat melihat truk yang dikemudikan Edi Murdianto (52), warga Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi mendadak muncul dari arah depan.
Tabrakan hebat tak terelakkan. Benturan keras membuat bodi motor ringsek total. Tubuh Tri Rahayu dan Naila Ramadhani masuk di bawah truk.
Semuanya masih mengenakan helm lengkap. Petugas yang dibantu warga sekitar sempat kesulitan mengeluarkan jasad keduanya yang terjepit bodi truk dan sepeda motor. Sedangkan Desi putri terlempar menyamping dengan tubuh membentur aspal.
Menurut Eko sopir truk langsung menyerahkan diri di kantor polisi terdekat begitu mengetahui korbanya meninggal dunia. "Hingga saat ini sopir bersangkutan masih kita periksa sebagai saksi," pungkasnya.
Supardi (45), warga di sekitar lokasi kejadian menuturkan bahwa peristiwa kecelakaan itu bukan pertama kalinya.
Lokasi kejadian yang merupakan jalan lurus dengan ukuran cukup lebar menurut dia kerap terjadi kecelakaan. "Mungkin karena jalurnya lurus, pengendara yang lewat sini selalu ngebut. Ini yang membuat kerap terjadi kecelakaan," pungksanya.
Dalam kecelakaan itu, Desi Putri Aulia Rohmah, anak korban yang lain menderita luka parah. Bocah berusia sembilan tahun itu dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Blitar AKP Eko Iskandar insiden lalu lintas itu terjadi di jalan raya Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Saat ini pihaknya masih memeriksa sopir tronton.
"Selain itu kita juga memintai keterangan saksi di lokasi kejadian," ujar Eko kepada wartawan. Dengan sepeda motor Honda scoopy nopol AG 6728 KAA, Tri Rahayu membonceng kedua anaknya. Naila berada di depan dan Desi di belakang.
Informasi yang dihimpun, korban dalam perjalanan pulang usai menjemput kedua bocah dari sekolah. Saksi mata di lapangan melihat korban sempat mampir di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengisi bahan bakar.
Dari SPBU yang berjarak dekat dari TKP korban memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Namun laju motor tiba-tiba oleng saat menyalip kendaraan di depanya.
Diduga korban kaget dan tidak mampu mengendalikan diri saat melihat truk yang dikemudikan Edi Murdianto (52), warga Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi mendadak muncul dari arah depan.
Tabrakan hebat tak terelakkan. Benturan keras membuat bodi motor ringsek total. Tubuh Tri Rahayu dan Naila Ramadhani masuk di bawah truk.
Semuanya masih mengenakan helm lengkap. Petugas yang dibantu warga sekitar sempat kesulitan mengeluarkan jasad keduanya yang terjepit bodi truk dan sepeda motor. Sedangkan Desi putri terlempar menyamping dengan tubuh membentur aspal.
Menurut Eko sopir truk langsung menyerahkan diri di kantor polisi terdekat begitu mengetahui korbanya meninggal dunia. "Hingga saat ini sopir bersangkutan masih kita periksa sebagai saksi," pungkasnya.
Supardi (45), warga di sekitar lokasi kejadian menuturkan bahwa peristiwa kecelakaan itu bukan pertama kalinya.
Lokasi kejadian yang merupakan jalan lurus dengan ukuran cukup lebar menurut dia kerap terjadi kecelakaan. "Mungkin karena jalurnya lurus, pengendara yang lewat sini selalu ngebut. Ini yang membuat kerap terjadi kecelakaan," pungksanya.
(nag)