Mayor Sukardi Bukan Orang Pertama yang Jatuh dari Pasar Baru Bandung
A
A
A
BANDUNG - Kasi Waslat Rindam III Mayor Inf Sukardi (51) diduga bunuh diri dari lantai 8 Pasar Baru Trade Center Bandung. Selain dia, dalam sepuluh tahun terakhir empat orang lainnya jatuh dari lantai atas pasar yang dibangun pada 1906 itu.
Demikian disampaikan Haji Baron, salah satu pedagang yang sudah puluhan tahun berdagang di pasar yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata Kota Bandung tersebut.
Sepengetahuan pria berusia 66 tahun itu, ada lima orang yang diduga bunuh diri dari lantai atas Pasar Baru, termasuk Kasi Waslat Rindam III/Siliwangi Mayor Inf Sukardi.
"Sudah ada lima orang termasuk yang kemarin. Tiga orang jatuh ke depan (Pasar Baru, red), sedangkan dua lainnya ke belakang," ungkapnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (24/7/2016).
Menurut dia, berbagai kejadian orang loncat dari lantai yang merupakan tempat parkir motor dan mobil tersebut memang tanpa diduga. Apalagi dari tempatnya berjualan yang berada di lantai dasar tidak bisa diperkirakan sama sekali.
"Ya kami tidak pernah tahu (akan ada yang jatuh dari lantai atas) karena tempatnya cukup tinggi," sambungnya.
Hal yang sama dikemukakan oleh pedagang lain, Annisa (40). Dia menyebutkan bahwa ada empat kejadian lain selain peristiwa yang menewaskan Mayor Inf Sukardi.
Masih lekat dalam ingatannya ketika tahun 2014 tepatnya di bulan September, salah satu pedagang di Pasar Baru juga melakukan hal yang sama.
"Syarifah (39), pernah juga diduga bunuh diri loncat dari atas gedung. Dia salah satu pedagang di sini. Pernah juga satu karyawan. Tiga orang lain termasuk yang kemarin (Sukardi, red) itu pengunjung," terangnya.
Dari semua kejadian, kata dia, seringkali dilakukan pada pagi hari sebelum semua pedagang mulai beraktivitas di pasar tertua yang masih berdiri di Kota Bandung ini.
Seperti diketahui, Sukardi jatuh sekitar pukul 08.30. Kebanyakan toko di Pasar Baru baru buka pukul 09.00.
Sejauh ini, penyebab Sukardi meninggal, selain jatuh, masih menjadi misteri. Apakah murni bunuh diri atau ada bukan. Perkaranya kini ditangani penuh oleh Pomdam III/Siliwangi. Namun belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hal itu.
"Saat ini (kasusnya) ditangani Pomdam III/Siliwangi. Tapi saya belum bisa ngasih keterangan," kata Kapendam III/Siliwangi Letkol Inf MD Ariyanto.
Demikian disampaikan Haji Baron, salah satu pedagang yang sudah puluhan tahun berdagang di pasar yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata Kota Bandung tersebut.
Sepengetahuan pria berusia 66 tahun itu, ada lima orang yang diduga bunuh diri dari lantai atas Pasar Baru, termasuk Kasi Waslat Rindam III/Siliwangi Mayor Inf Sukardi.
"Sudah ada lima orang termasuk yang kemarin. Tiga orang jatuh ke depan (Pasar Baru, red), sedangkan dua lainnya ke belakang," ungkapnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (24/7/2016).
Menurut dia, berbagai kejadian orang loncat dari lantai yang merupakan tempat parkir motor dan mobil tersebut memang tanpa diduga. Apalagi dari tempatnya berjualan yang berada di lantai dasar tidak bisa diperkirakan sama sekali.
"Ya kami tidak pernah tahu (akan ada yang jatuh dari lantai atas) karena tempatnya cukup tinggi," sambungnya.
Hal yang sama dikemukakan oleh pedagang lain, Annisa (40). Dia menyebutkan bahwa ada empat kejadian lain selain peristiwa yang menewaskan Mayor Inf Sukardi.
Masih lekat dalam ingatannya ketika tahun 2014 tepatnya di bulan September, salah satu pedagang di Pasar Baru juga melakukan hal yang sama.
"Syarifah (39), pernah juga diduga bunuh diri loncat dari atas gedung. Dia salah satu pedagang di sini. Pernah juga satu karyawan. Tiga orang lain termasuk yang kemarin (Sukardi, red) itu pengunjung," terangnya.
Dari semua kejadian, kata dia, seringkali dilakukan pada pagi hari sebelum semua pedagang mulai beraktivitas di pasar tertua yang masih berdiri di Kota Bandung ini.
Seperti diketahui, Sukardi jatuh sekitar pukul 08.30. Kebanyakan toko di Pasar Baru baru buka pukul 09.00.
Sejauh ini, penyebab Sukardi meninggal, selain jatuh, masih menjadi misteri. Apakah murni bunuh diri atau ada bukan. Perkaranya kini ditangani penuh oleh Pomdam III/Siliwangi. Namun belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hal itu.
"Saat ini (kasusnya) ditangani Pomdam III/Siliwangi. Tapi saya belum bisa ngasih keterangan," kata Kapendam III/Siliwangi Letkol Inf MD Ariyanto.
(zik)