Partai Perindo Hadir untuk Percepat Indonesia Menjadi Negara Maju
A
A
A
BATAM - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) melantik 67 DPC dan 531 DPRt Partai Perindo se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dengan pelantikan tersebut, maka total DPC yang telah dilantik oleh HT sejumlah 4813 DPC dan lebih dari 3000 DPRt. Sebelumnya dihari yang sama HT melantik 47 DPC dan 380 DPRt Provinsi Bangka Belitung.
Dihadapan ribuan kader HT memaparkan visi, misi dan basis perjuangan Partai Perindo. "Partai Perindo hadir untuk memastikan Indonesia lebih cepat menjadi negara maju. Sehingga cita-cita kemerdekaan untuk menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang makmur dapat terwujud dengan cepat," kata HT, Selasa (18/7/2016)
Dia mengulas kali pertama memutuskan untuk masuk ke dunia politik pada tahun 2011 silam. Dalam pandangannya banyak yang harus dibenahi di Indonesia mulai dari penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pemberantasan narkoba, membangkitkan nasionalisme generasi muda dan masih banyak lagi.
Di luar itu, ada satu hal yang menjadi fokus Partai Perindo, yaitu mewujudukan cita-cita pendiri bangsa yang sudah tertunda lama. Mewujudkan Indonesia menjadi negara makmur.
"Kita di sini karena pada hakikatnya NKRI dibentuk bukan hanya untuk merdeka. Merdeka adalah batu loncatan untuk mencapai tujuan akhir NKRI dibentuk, yaitu mewujudkan masyarakat yang makmur," ujarnya.
Sudah hampir berusia 71 tahun Indonesia, kata HT masih jauh dari batas minimum negara maju. Hal tersebut disebabkan karena Indonesia menggantungkan roda perekonomian hanya pada sebagaian kecil masyarakat, yaitu masyarakat elit.
Indonesia, kata dia terlalu terburu-buru menerapkan liberalisme disaat mayoritas masyarakatnya belum siap dalam kesejahteraan mau pun pendidikan.
Saat ini semua aturan berlaku sama, tanpa ada perlakuan khusus bagi masyarakat bawah. Pemenangnya hampir bisa dipasikan adalah masyarakat yang sudah lebih siap, lebih mapan. Sementara masyarakat yang belum siap semakin tertinggal.
Seharusnya, kata HT, Indonesia lebih tepat menerapkan ekonomi kerakyatan. "Kita harus mampu membangun masyarakat, bukan memberdayakannya saja, membangun masyarakat yang kurang produktif, menjadi produktif," kata dia.
Dia melanjutkan dengan membangun masyarakat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Menciptakan lapangan kerja secara massive, menciptakan jumlah pembayar pajak lebih banyak lagi, itulah yang bisa diciptakan ketika ekonomi kerakyatan diterapkan
"Saya terjun di dunia politik sejak tahun 2011, sudah 5 tahun tidak terasa sudah lama juga. Semakin saya belajar, semakin kuat tekad saya untuk membangun Indonesia, menjadikan Indonesia negara maju," pungkasnya.
HT menuntaskan agendanya di Batam di acara halalbihalal DPW Partai Perindo Kepri bersama tokoh-tokoh masyarakat Kepri.
Dengan pelantikan tersebut, maka total DPC yang telah dilantik oleh HT sejumlah 4813 DPC dan lebih dari 3000 DPRt. Sebelumnya dihari yang sama HT melantik 47 DPC dan 380 DPRt Provinsi Bangka Belitung.
Dihadapan ribuan kader HT memaparkan visi, misi dan basis perjuangan Partai Perindo. "Partai Perindo hadir untuk memastikan Indonesia lebih cepat menjadi negara maju. Sehingga cita-cita kemerdekaan untuk menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang makmur dapat terwujud dengan cepat," kata HT, Selasa (18/7/2016)
Dia mengulas kali pertama memutuskan untuk masuk ke dunia politik pada tahun 2011 silam. Dalam pandangannya banyak yang harus dibenahi di Indonesia mulai dari penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pemberantasan narkoba, membangkitkan nasionalisme generasi muda dan masih banyak lagi.
Di luar itu, ada satu hal yang menjadi fokus Partai Perindo, yaitu mewujudukan cita-cita pendiri bangsa yang sudah tertunda lama. Mewujudkan Indonesia menjadi negara makmur.
"Kita di sini karena pada hakikatnya NKRI dibentuk bukan hanya untuk merdeka. Merdeka adalah batu loncatan untuk mencapai tujuan akhir NKRI dibentuk, yaitu mewujudkan masyarakat yang makmur," ujarnya.
Sudah hampir berusia 71 tahun Indonesia, kata HT masih jauh dari batas minimum negara maju. Hal tersebut disebabkan karena Indonesia menggantungkan roda perekonomian hanya pada sebagaian kecil masyarakat, yaitu masyarakat elit.
Indonesia, kata dia terlalu terburu-buru menerapkan liberalisme disaat mayoritas masyarakatnya belum siap dalam kesejahteraan mau pun pendidikan.
Saat ini semua aturan berlaku sama, tanpa ada perlakuan khusus bagi masyarakat bawah. Pemenangnya hampir bisa dipasikan adalah masyarakat yang sudah lebih siap, lebih mapan. Sementara masyarakat yang belum siap semakin tertinggal.
Seharusnya, kata HT, Indonesia lebih tepat menerapkan ekonomi kerakyatan. "Kita harus mampu membangun masyarakat, bukan memberdayakannya saja, membangun masyarakat yang kurang produktif, menjadi produktif," kata dia.
Dia melanjutkan dengan membangun masyarakat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Menciptakan lapangan kerja secara massive, menciptakan jumlah pembayar pajak lebih banyak lagi, itulah yang bisa diciptakan ketika ekonomi kerakyatan diterapkan
"Saya terjun di dunia politik sejak tahun 2011, sudah 5 tahun tidak terasa sudah lama juga. Semakin saya belajar, semakin kuat tekad saya untuk membangun Indonesia, menjadikan Indonesia negara maju," pungkasnya.
HT menuntaskan agendanya di Batam di acara halalbihalal DPW Partai Perindo Kepri bersama tokoh-tokoh masyarakat Kepri.
(nag)