Jalur Tengah Sumedang Rawan Longsor dan Masih Berlubang
A
A
A
SUMEDANG - Dua pekan menjelang arus mudik-balik Lebaran, jalan tengah Sumedang belum siap dilalui. Pasalnya, di jalur penghubung Bandung – Cirebon ini masih terdapat jalan berlubang. Selain itu, di sejumlah titik juga terdapat beberapa kawasan rawan longsor.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sumedang Sudjatmoko mengakui, jika di jalur tengah Sumedang saat ini masih terdapat jalan berlubang di sejumlah titik dan kawasan rawan longsor yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Oleh karenanya, para pemudik diimbau untuk tetap waspada saat melintasi di jalur tengah, khususnya di kawasan sekitar Cadaspangeran. Di sana, banyak titik rawan longsor, ada beberapa jalan berlubang yang belum diperbaiki dan, banyak tikungan tajam yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ujarnya, Senin (20/6/2016).
Terkait jalan berlubang, kata dia, saat ini pihaknya sudah melakukan perbaikan di jalur tengah, penghubung Bandung – Cirebon ini.
“Untuk kewenangan jalan mulai dari Jatinangor hingga Cijelag tengah dalam perbaikan oleh Bina Marga Provinsi. Saat ini tengah dalam proses dan sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Wilayah IV DKI Jakarta dan Banten,” tuturnya.
Sementara, lanjut dia, untuk Bina Marga Sumedang sendiri fokus pada perbaikan jalan-jalan alternatif milik kabupaten yang juga masih terdapat banyak jalan berlubang.
“Bahkan, untuk jalan yang masuk dalam perbatasan Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang juga sedang dalam pengerjaan. Untuk perbaikan jalur alternatif sendiri, sudah dianggarkan Rp3 miliar,” timpalnya.
Perbaikan jalan tersebut, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi. Dimana pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Kabupaten Sumedang.
“Mudah-mudahan sepekan sebelum lebaran perbaikan jalan yang berlubang itu bisa tuntas sehingga dapat memperlancar arus mudik-balik Lebaran kali ini,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sumedang Teddy Mulyono mengatakan, jalur alternatif Sumedang tidak bisa dimaksimalkan untuk arus mudik-balik Lebaran.
Beberapa titik jalur alternatif yang riskan untuk dilalui itu diantaranya, jalur jalan penghubung provinsi seperti jalur Cikaramas – Tanjungsiang – Sumedang, dan Sumedang – Wado – Malangbong.
“Menghadapi Lebaran, kaitannya dengan jalan alternatif tidak bisa maksimal, arus kendaraan diprediksi memang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, arus kendaraan akan lebih banyak masuk ke Tol Cipali. Tapi jalur alternatif Sumedang seperti Cikaramas – Tanjungsiang - Sumedang tidak akan maksimal digunakan untuk arus mudik-balik Lebaran karena di beberapa titik kawasan Rancakalong terdapat kerusakan jalan yang lumayan parah dan rawan longsor,” ujarnya.
Begitu pula, kata dia, jalur alternatif Sumedang – Wado - Malangbong. Belum rampungnya pembangunan Jalan Lingkar Jatigede akan sangat menghambat arus lalu lintas pemudik Lebaran.
“Selain belum rampung, jembatan bailey yang dipasang di jalan lingkar kapasitasnya terbatas sehingga tidak akan maksimal dilalui kendaraan besar. Terkait jembatan bailey ini kami (Dishubkominfo) sudah berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jabar, dan hasil koordinasi itu jembatan bailey ini bisa digunakan tapi khusus kendaraan-kendaraan kecil, seperti sepeda motor dan mobil pribadi. Tapi untuk bus besar dan angkutan barang akan sangat riskan,” tandasnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sumedang Sudjatmoko mengakui, jika di jalur tengah Sumedang saat ini masih terdapat jalan berlubang di sejumlah titik dan kawasan rawan longsor yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Oleh karenanya, para pemudik diimbau untuk tetap waspada saat melintasi di jalur tengah, khususnya di kawasan sekitar Cadaspangeran. Di sana, banyak titik rawan longsor, ada beberapa jalan berlubang yang belum diperbaiki dan, banyak tikungan tajam yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ujarnya, Senin (20/6/2016).
Terkait jalan berlubang, kata dia, saat ini pihaknya sudah melakukan perbaikan di jalur tengah, penghubung Bandung – Cirebon ini.
“Untuk kewenangan jalan mulai dari Jatinangor hingga Cijelag tengah dalam perbaikan oleh Bina Marga Provinsi. Saat ini tengah dalam proses dan sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Wilayah IV DKI Jakarta dan Banten,” tuturnya.
Sementara, lanjut dia, untuk Bina Marga Sumedang sendiri fokus pada perbaikan jalan-jalan alternatif milik kabupaten yang juga masih terdapat banyak jalan berlubang.
“Bahkan, untuk jalan yang masuk dalam perbatasan Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang juga sedang dalam pengerjaan. Untuk perbaikan jalur alternatif sendiri, sudah dianggarkan Rp3 miliar,” timpalnya.
Perbaikan jalan tersebut, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi. Dimana pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Kabupaten Sumedang.
“Mudah-mudahan sepekan sebelum lebaran perbaikan jalan yang berlubang itu bisa tuntas sehingga dapat memperlancar arus mudik-balik Lebaran kali ini,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sumedang Teddy Mulyono mengatakan, jalur alternatif Sumedang tidak bisa dimaksimalkan untuk arus mudik-balik Lebaran.
Beberapa titik jalur alternatif yang riskan untuk dilalui itu diantaranya, jalur jalan penghubung provinsi seperti jalur Cikaramas – Tanjungsiang – Sumedang, dan Sumedang – Wado – Malangbong.
“Menghadapi Lebaran, kaitannya dengan jalan alternatif tidak bisa maksimal, arus kendaraan diprediksi memang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, arus kendaraan akan lebih banyak masuk ke Tol Cipali. Tapi jalur alternatif Sumedang seperti Cikaramas – Tanjungsiang - Sumedang tidak akan maksimal digunakan untuk arus mudik-balik Lebaran karena di beberapa titik kawasan Rancakalong terdapat kerusakan jalan yang lumayan parah dan rawan longsor,” ujarnya.
Begitu pula, kata dia, jalur alternatif Sumedang – Wado - Malangbong. Belum rampungnya pembangunan Jalan Lingkar Jatigede akan sangat menghambat arus lalu lintas pemudik Lebaran.
“Selain belum rampung, jembatan bailey yang dipasang di jalan lingkar kapasitasnya terbatas sehingga tidak akan maksimal dilalui kendaraan besar. Terkait jembatan bailey ini kami (Dishubkominfo) sudah berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jabar, dan hasil koordinasi itu jembatan bailey ini bisa digunakan tapi khusus kendaraan-kendaraan kecil, seperti sepeda motor dan mobil pribadi. Tapi untuk bus besar dan angkutan barang akan sangat riskan,” tandasnya.
(sms)